Berita Viral

Nestapa Pak Nurdin Guru SMA yang Diancam dan Motor Dibakar, Hidup di Gubuk Numpang Mandi di Masjid

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilu nasib Pak Nurdin, guru SMA yang motornya dibakar dan diancam muridnya, ternyata hidup di gubuk numpang mandi di masjid

Selama bertahun-tahun, Pak Nurdin mendiami gubuk yang terbuat dari bambu berukuran dua meter persegi.

Kondisi gubuknya sudah nyaris reot dan suatu saat terancam ambruk.

Tempat tidur, dapur dan ruang tamu menjadi satu.

Saat memasuki musim penghujan dan dilanda hujan deras serta angin kencang, Pak Nurdin tetap bertahap di dalam gubuk satu-satunya itu.

Ia hanya bisa menambal kebororan dari genteng menggunakan terpal bekas.

Pak Nurdin juga tidak memiliki kamar mandi di gubuk kecilnya itu.

Untuk bisa mandi, dia terpaksa numpang ke kamar mandi masjid, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. 

"Setiap hari ya begitu Mas," ujarnya. Hingga hari ini, gubuk milik Pak Nurdin tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah. 

Sebagai guru yang hidup seorang diri dan penuh kekurangan, Pak Nurdin juga tidak pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah.  

"Saya hanya satu kali mendapatkan bantuan BLT senilai Rp 300.000. Itu beberapa tahun yang lalu," ingatnya. 

Motor yang dibakar bukan milik Pak Nurdin

Ia juga menceritakan, motor yang dibakar Ahmad Qurtubi (19), pelaku pengancaman dan pembakaran itu bukanlah miliknya sendiri.

Motor itu ternyata dipinjamkan oleh Haji Moh Sulton, mantan kepala desa yang ingin membantu Pak Nurdin agar maksimal mengabdi di dunia pendidikan.

"Sebelum itu saya jalan kaki ke sekolah, kadang bonceng ke siswa ketika berpapasan di jalan," kenangnya. 

Kini Pak Nurdin tidak bisa berbuat apa-apa, dia masih menahan sakit dan trauma yang sedang menderanya.

Halaman
1234

Berita Terkini