Jumlah ini meningkat dibanding data hingga pertengahan Januari 2025 ada 199 kasus PMK, dengan tiga kasus kematian.
Sementara itu, data dari Disnakkan hingga akhir 2024, total populasi sapi di Kabupaten Bondowoso yakni 175.368 ekor. Dari jumlah itu yang telah tervaksin PMK yakni 90.149 ekor atau 62,18 persen.
Semetara itu, Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, yang hadir melihat langsung vaksinasi pertama kalinya ini, mengatakan, ini diharapkan bisa membantu untuk pencegahan.
Sementara memang sempat sebelumnya saat menerima bantuan dosis vaksinasi. Tak diikuti pula dengan bantuan sarana prasarana. Dan akhirnya setelah dicarikan jalan keluar, disepakati menggunakan sarana prasarana yang masih bisa dipakai.
"Program yang lama masih bisa digunakan. Kita optimalkan," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kadispora Provinsi Jatim.
Sementara untuk bantuan vaksin ke depan, kata Hadi, pihaknya akan melakukan hitung-hitungan degan tim dan DPRD. Terkait anggaran yang bisa digunakan untuk mendukung vaksinasi PMK. Utamanya sarana prasarana
Oskar, peternak di RT 20 RW 7, Dusun Jatian, Desa Jurang sapi, Kecamatan Tapen, mengatakan, semua sapinya yang disuntik terdiri dari sapi simental pejantan, dan betina.
"Ada tujuh sapi," ujarnya.
Selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya preventif agar sapinya tak tertular. Seperti melalukan isolasi sapi, tak semu orang bisa masuk ke kandanganya. Jika masuk ke kandang harus disemprot desinfektan terlebih dahulu.
Berkat preventif itu, Dia memastikan tak ada sapinya yang terjangkit PMK.
"Vaksin ini, saya tak pernah ngeluarkan sapi. Tak boleh orang sembarangan masuk kandang," pungkasnya.