Menuai pro kontra
Pernyataan Kamakoti itu langsung mendapat reaksi keras dari berbagai pejabat politik, termasuk dari oposisi Kongres Nasional India.
Pemimpin Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) yang berkuasa di Tamil Nadu, TKS Elangovan mengkritik Kamakoti dan menuduh pemerintah federal bermaksud untuk "merusak" pendidikan di India.
Dia mengatakan kepada Times Now, Kamakoti tidak layak lagi menjadi pemimpin salah satu kampus terbaik di India.
"Dia harus dipindahkan dari IIT dan ditempatkan di beberapa perguruan tinggi kedokteran Pemerintah India. Apa yang akan dia lakukan di IIT? Ini terkait dengan teknik dan bidang lainnya," ujarnya.
Senada, Pemimpin Kongres Nasional India, Karti Chidambaram juga mengecam direktur IIT.
Melalui akun X pribadinya, dia menyebut pernyataan itu sebagai hal yang tidak pantas.
Sementara itu, Pemimpin BJP, Narayan Tirupati mengatakan, pernyataan mengenai manfaat urine sapi sebagai obat ada benarnya.
"Gaumutra (air seni sapi) adalah obat tradisional India. Bahkan di banyak toko tempat kami membeli obat-obatan, Gaumutra dicampur dan mereka memberikannya," tuturnya.
Menurutnya, semua orang di India tahu akan hal ini, termasuk mantan Perdana Menteri Morarji Desai yang dulu mengaku mengonsumsi obat dari urine sapi.
"Itu ada dalam tradisi India, itu adalah keyakinan seseorang. Jika Anda tidak percaya, tinggalkan saja," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com