Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pengurus Kelenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Jawa Timur, menggelar tradisi ayak abu, Jumat (24/1/2025).
Ayak abu merupakan bagian dari kegiatan bersih-bersih, persiapan menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Rabu (29/1/2025) mendatang.
Abu yang diayak adalah bekas pembakaran hio yang ada di setiap altar, diawali dari altar Thian Kong atau Tuhan Allah yang ada di bagian depan.
Total ada 20 tempat abu di 20 altar yang harus dibersihkan satu per satu, karena tidak boleh bercampur antara satu dan yang lainnya.
Setelah diayak, abu dikembalikan ke tempatnya lagi, dan dipadatkan dengan bentuk yang lebih rapi.
“Semua abu di setiap altar kami ayak, diambil bekas-bekas hio yang masih tersisa, kemudian kami kembalikan lagi,” jelas Bio Ma atau pelayan Kelenteng Tjo Tik Kiong Tulungagung, Tjio Jinjin, Jumat (24/1/2025).
Ayak abu dilaksanakan setelah pelaksanaan upacara shang sin yang jatuh pada Kamis (23/1/2025) kemarin.
Shang sin adalah persembahyangan umat Tri Dharma untuk mengantar para dewa menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah para dewa yang ada di Kelenteng Tjoe Tik Kiong naik, maka altarnya dibersihkan.
Baca juga: Angpau Merah Ular Kayu Kebutuhan Imlek Paling Diburu Pembeli di Pasar Atom Surabaya
“Kalau para dewa belum naik, kami tidak berani bersihkan altar. Ini sudah menjadi tradisi kami,” sambung Jinjin.
Abu hio yang ada di altar dipercaya umat mempunyai khasiat penyembuhan.
Sering kali umat datang untuk meminta abu ini untuk menyembuhkan penyakitnya.
Namun proses permintaan abu ini harus minta izin dewa menggunakan pak poe.
Pak poe adalah sepasang kayu berbentuk mirip biji mangga.
Permintaan disetujui jika satu biji pak poe terbuka dan satunya tertutup.
Sedangkan jika dua-duanya tertutup (tengkurap) berarti permintaan ditolak.
“Kalau dua-duanya terbuka, maka bisa diulang 3 kali. Sampai nanti ketemu diterima atau ditolak,” papar Jinjin.
Selepas ayak abu, Kelenteng Tjoe Tik Kiong akan melakukan persiapan akhir, yaitu mengganti baju Mak Co atau dewa utama dengan warna merah.
Kesehariannya Mak Co mengenakan warna kuning sebagai warna kebesarannya.
Namun menjelang Imlek, bajunya akan diganti menjadi warna merah layaknya tradisi Tiongkok yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Karena Dewa Mak Co adalah perempuan, prosesi ini dilakukan oleh para bio ma perempuan.
“Upacara ganti baju rencananya dilakukan pada Minggu (26/1/2025) pagi,” pungkas Jinjin.