Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.
Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.
Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.
"Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?" tanya Kang Dedi.
"Dapat mungkin, Pak," jawab Mursid.
Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.
Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.
Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.
"Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?" tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.
"Iya," jawab Mursid.
Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.
Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.
"Rumah di mana?" tanya Kang Dedi.
"Lebak Sari, Pak," jawab Mursid.
"Asli mana?" tanya Kang Dedi lagi.
"Asli Gunung Bundar," jawab Mursid.
Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.
Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.
Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.
Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.
Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.
Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.
Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.
Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.
Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.
Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com