Diketahui, korban bernama Putri Rahmi (36), seorang penjual nasi Padang yang berlokasi di Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Dia diduga jadi korban pencurian di warungnya, belum lama ini.
Kejadian bermula ketika Putri Rahmi kehilangan ponselnya di warung miliknya tersebut.
Setelah mengalami pencurian, Putri Rahmi pun mendatangi Mapolsek Tallo untuk membuat laporan atas kehilangan tiga buah ponsel, Selasa (21/1/2025).
Kendati demikian, peristiwa tidak mengenakkan justru dialami oleh Putri Rahmi.
Bukannya diterima dengan baik, laporan Putri Rahmi diduga malah ditolak oleh polisi.
Bahkan ada polisi yang meminta uang operasional kepada Putri Rahmi agar pelaku bisa segera ditangkap.
"Polisi bilang besok saja datang lagi (buat laporan)," ucap Putri Rahmi, dikutip dari Instagram @teropongmakassar.
Ia menuturkan, laporan tersebut diduga ditolak polisi karena alasan ponsel yang dicuri tidak memiliki nomor IMEI resmi.
Padahal Putri Rahmi datang ke Mapolsek Tallo membawa sejumlah bukti seperti rekaman kamera pengawas atau CCTV.
Di dalam rekaman CCTV memperlihatkan terduga pelaku yang melintas di sekitar rumahnya.
Selain itu, ada pula bukti lain berupa payung yang diduga milik pelaku.
Adapun Putri Rahmi juga diduga dipalak polisi sebesar Rp100.000 dengan alasan untuk membeli bensin agar pelaku cepat ditangkap.
"Polisi bilang, kasih saja untuk beli bensin anggota, biar dia pergi jemput pelaku," ucap Putri Rahmi dalam keterangannya, melansir Kompas.com.
Menanggapi postingan viral tersebut, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin mengatakan bahwa pihak Propam Polrestabes Makassar telah bergerak melakukan pendalaman.