Siswa SMP Mojokerto Terseret Ombak

Imbas Insiden Pantai Drini dan Pembatasan, SDN Tawangrejo Mojokerto Tunda Kegiatan Outing Class

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OUTING CLASS - Murid SDN Tawangrejo, Mojokerto, saat kegiatan outing class di Lantamal AL, Tanjung Perak, Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sekolah menunda kegiatan pembelajaran di luar kelas karena adanya kebijakan dari pemda terkait pembatasan outing class, Sabtu (1/2/2025).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sejumlah satuan pendidikan di Mojokerto, Jawa Timur, terpaksa menunda kegiatan pembelajaran di luar kelas menyusul pembatasan outing class, pasca peristiwa tragis yang menyebabkan empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tewas usai terseret ombak Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

Pembatasan kegiatan outing class juga berlaku di Kabupaten Mojokerto, sesuai SE (Surat Edaran) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Nomor 421/48/616-101/2025, tentang pembatasan kegiatan outing class untuk SMP, SD hingga PAUD.

Satuan pendidikan yang menunda kegiatan outing class salah satunya adalah SDN Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Kepala SDN Tawangrejo, Mojokerto, Henti Yanusri Mawar, mengatakan, pihaknya terpaksa menunda kegiatan outing class karena adanya kebijakan dari pemda.

"Sebetulnya ini ada rencana outing class, tapi ada pembatasan, akhirnya kami tunda dulu," kata Henti kepada Tribun Jatim Network, Sabtu (1/2/2025).

Ia menjelaskan, rencananya para siswa akan mengikuti outing class ke Juanda Surabaya, pada awal Februari 2025.

"Ini ada rencana (outing class) ke Juanda pengenalan AU, tapi ada pembatasan akhirnya kami tunda.
Bulan Februari tapi ada pembatasan, kami mematuhi peraturan, iya kita tidak mengadakan dulu," ujar dia.

Baca juga: Kegiatan Outing Class Sekolah di Mojokerto Dibatasi, Kepala Dispendik Beber Sejumlah Persyaratan

Menurut Henti, pihaknya mendukung kebijakan pemda yang menerapkan pembatasan kegiatan outing class untuk sementara ditunda.

Namun dirinya berpendapat, outing class sangat penting bagi siswa sebagai pembelajaran dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi peserta didik.

"Menurut saya, untuk outing class juga penting kalau kegiatan dilaksanakan di tempat-tempat bersejarah, seperti candi, museum juga armada AL, AU  dan guru-guru mendampingi dengan benar," jelasnya.

Sesuai SE tersebut, kegiatan outing class yang ditangguhkan sementara waktu adalah di alam bebas seperti di pantai, pegunungan dan kawasan sungai.

"Bukan wilayah Mojokerto saja, bisa luar wilayah Mojokerto, misalnya ke Lantamal di Perak Surabaya dengan penjelasan langsung dari TNI AL. Iya outing class pernah ke Lantamal dan mendapat pendampingan serta penjelasan dari TNI AL," ungkap Henti Yanusri Mawar. 

Dirinya mengaku, pihak sekolah memilih menyelenggarakan outing class tidak ke pantai melainkan ke tempat bersejarah dan Lantamal AL, lantaran penuh edukasi dan pengalaman pembelajaran.

Para siswa juga bisa melihat langsung kapal perang KRI hingga melihat ke dalam ruang kemudi. 

"Berbeda dengan ke pantai, seperti yang kejadian kemarin, karena di Lantamal ditunjukkan video berbagai macam kapal," tandasnya.

Berita Terkini