“Masak tentara mulung sampah” ujar Serma Priyo menriukan cemoohan rekan anggotanya.
Meski begitu, saat itu cemoohan rekannya tak dia gubris.
Serma Priyo merasa tak malu dengan pekerjaan sampingannya tersebut.
“Tidak malu mas, ini pekerjaan mulia,” ujar Serma Priyo.
Sebaliknya, cemoohan rekannya itu justru membuat Serma Priyo semakin termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi.
Baginya, ia menekuni sebuah profesi yang halal untuk memenuhi kebutuhan keluarga meski hanya jadi pemulung.
“Kalau ada yang mengejek biarlah. Saya cuma mencari nafkah buat keluarga,” ujarnya.
Serma Priyo memastikan pekerjaannya yang dia tekuni terhindari dari uang makan.
Ia berniat menekuni pekerjaannya itu demi mencari nafkah yang halal demi keluarganya.
Kegigihan Serma Priyo itu juga akhirnya membuat sang istri tergerak dan membantunya.
Biasanya sang istri ikut membantu Serma Priyo memisahkan plastik dan tutup botol yang masih menempel.
Dari pekerjaan itu, Serma Priyo secara tak langsung mendidik anak-anaknya agar mandiri sekaligus mengetahui cara dirinya mencari nafkah dengan cara yang halal.
Tak ayal, kini sosok Serma Priyo merupakan kebanggaan dalam keluarganya.
Serma Priyo meyakini bahwa pekerjaan apapun asal halal dan dilakukan dengan benar, dapat menuai hasil yang baik.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com