Petugas yang memasukkan data nilai siswa itu pun dipanggil oleh Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi Mulyadi, ia mengaku siap menyelesaikan dengan waktu yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan.
"Sanggup gak tiga orang mengerjakan?," tanya Dedi Mulyadi.
"Sanggup, Pak," kata sang guru.
Baca juga: Heboh Oknum Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja Gegera Protes Tak Terinput Data SNBP, Kepsek Buka Suara
Akhirnya Dedi Mulyadi pun memberikan uang tambahan agar petugas itu semangat.
"Sudah jangan melayani wawancara wartawan lagi, saya kasih bapak uang tambahan, satu orang Rp 1,5 juta. Cukup kan ? Saya tambah deh jadi Rp 2 juta," katanya sambil mengeluarkan uang Rp 6 juta dari dompetnya.
Melihat itu, sang kepala sekolah pun tak berhenti bersyukur.
Namun rupanya ia juga berharap diberi uang oleh Dedi Mulyadi.
"Alhamdulillah, kepala sekolahnya juga atuh bapak, saya kan plt, enggak digaji bapak," kata Dida.
Kemudian Dedi Mulyadi pun mengambil uang lagi di dompetnya.
"Nih kepala sekolahnya Rp 1 juta, nanti masjidnya kita support dari Pemprov. Siapkan tempat ibadah semua agama," ujar Demul.
Baca juga: Penjelasan Kepsek soal Siswa SD Minta Ayam Geprek untuk Menu Makan Bergizi Gratis: Kami Sampaikan
Kepada Dedi Mulyadi, Dida Siti Saadah mengaku sebelumnya ia merupakan guru bahasa Inggris.
"Saya guru Bahasa Inggris di SMA Klari Kosambi," kata dia.
Dida juga merupakan ASN angkatan tahun 1994.
"Kuliah di IKIP Bandung, SMP 2 Bandung," ujarnya lagi.