Namun Dida Siti Saadah kini sudah tinggal di Karawang dengan suaminya yang juga bekerja di Karawang.
"Sekarang tinggal di Karawang dengan suami, suami kerja di Karawang," ungkapnya.
Persoalan SMA yang gagal ikut SNBP ini juga terjadi di beberapa daerah lainnya.
Ratusan siswa SMA Negeri 1 Mempawah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat itu tampak emosi lantaran masa depannya terganjal kelalaian guru.
Akibat kesalahan seorang guru, lebih dari 113 siswa SMA Negeri 1 Mempawah gagal ikut seleksi SNBP atau masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.
Artinya, kesempatan ratusan siswa untuk diterima di PTN favorit kandas sebelum mencoba sama sekali.
Seperti diketahui, SNBP adalah seleksi masuk PTN berdasarkan nilai rapor semester 1 sampai 5.
Baca juga: Dosen Patungan Rp100 Ribu hingga 2 Juta Demi Kirim 5 Orang Demo di Jakarta Tuntut Tukin: Soliditas
Dalam program eligible, siswa yang berprestasi akan diikutsertakan dalam SNBP agar bisa lolos masuk PTN tanpa tes sama sekali.
Namun sebelum para siswa mendaftar, pihak sekolah yakni guru yang ditugaskan harus menginput data serta kelengkapan para siswa eligible.
Sayangnya, guru SMA Negeri 1 Mempawah yang diberikan tugas tersebut lalai sehingga ratusan siswa tidak bisa mengikuti SNBP tahun ajaran 2024/2025.
Atas alasan tersebut, ratusan siswa berbondong-bondong mendatangi sekolah pada Senin (3/2/2025).
Terlihat ratusan siswa kompak mengenakan baju hitam.
Sambil menangis dan berteriak, para siswa mengurai kekecewaannya kepada para guru dan kepala sekolah.
Terlebih pada guru yang bertanggungjawab dalam input data siswa.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com