Berita Viral

Guru SMA Gandengan Tangan saat Didemo Siswa, Kepsek Bantah Ada Skandal: Keluar Keringat Dingin

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GURU GANDENGAN TANGAN - Guru SMAN 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bergandeng tangan viral di media sosial. Saat itu mereka menghadapi unjuk rasa siswa buntut kemelut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Rabu (5/2/2025).

Meskipun didampingi, LT tetap menghadapi protes keras dari siswa.

Sepasang guru SMAN 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bergandeng tangan saat menghadapi unjuk rasa siswa buntut kemelut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Rabu (5/2/2025). (Tangkapan layar via Kompas.com)

Purwito menggambarkan situasi tersebut, "Saking takutnya menghadapi siswa, tubuh LT sampai gemetar dan keluar keringat dingin."

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Pak Dodo berusaha memberikan perlindungan dan dukungan kepada LT, bukan untuk tujuan negatif seperti yang dituduhkan.

Purwito menegaskan, keduanya pun telah dimintai konfirmasi.

Hasilnya, tidak ditemukan pelanggaran disiplin maupun etik dalam peristiwa tersebut, sehingga tidak ada sanksi yang dijatuhkan.

"Sekarang kami sedang fokus pada proses SNPMB," tutur Purwito, dikutip dari Kompas.com.

"Alhamdulillah finalisasi penginputan PPDS sudah selesai dan 140 siswa SMAN 1 Bukateja akhirnya bisa ikut SNBP," pungkasnya.

Baca juga: Sekolahnya Tak Punya Toilet, Siswa SD Terpaksa BAB di Selokan, Pihak Kecamatan Dikritik: Parah

Di sisi lain, kebijakan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi yang meminta para guru di Jawa Barat untuk fokus mengajar tuai sorotan.

Para guru diimbau tidak menggunakan media sosial untuk kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, seperti berjoget-joget di kelas.

Ia menjelaskan, penggunaan media sosial sebaiknya difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhkan siswa dan pendidikan.

Misalnya dengan memposting kegiatan siswa yang tujuannya meningkatkan kualitas pendidikan dan merangsang siswa semakin kreatif.

Dedi berharap, guru tidak lagi melakukan kegiatan media sosial di sekolah yang tidak ada kaitannya dengan urusan pendidikan.

Contohnya, kata Dedi, guru tiba-tiba joget-joget di ruang kelas, memperlihatkan baju dan sepatu yang dipakainya.

Kemudian memperlihatkan kecantikan yang ada dalam dirinya agar menarik perhatian netizen.

"Menurut saya itu tidak penting," tegas Dedi pada unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi, dan telah dikonfirmasi ulang Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Halaman
1234

Berita Terkini