Dedi meminta guru fokus kepada apa yang menjadi kebutuhan muridnya.
Medsos terkait sekolah hanya dipakai untuk memposting kegiatan siswa yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan semakin merangsang siswa untuk kreatif di sekolahnya.
Untuk itu, Pemprov Jabar akan melepaskan beban administratif dari guru dan meminta mereka fokus mengajar.
"Kita ingin bersama-sama membangun Indonesia, khususnya Jawa Barat, dengan melahirkan generasi bermutu," ujar Dedi.
Guru, nantinya tidak perlu terbebani aspek administratif yang sering kali mengalihkan perhatian mereka dari tugas utama sebagai pendidik.
"Guru tidak boleh dibebani oleh berbagai aspek yang bersifat administratif," jelas Dedi.
Aspek tersebut membebani guru sehingga mereka sibuk membuat laporan dibanding fokus mengajar kepada siswanya.
Pemerintah pun akan menyiapkan tim administrasi di tiap sekolah untuk mengelola aspek keuangan dan administrasi guru.
Termasuk pengelolaan kenaikan golongan yang berdampak pada tunjangan dan gaji.
Dedi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tim kepegawaian untuk mendampingi guru-guru di setiap sekolah.
Pekerjaan yang bersifat administratif untuk kenaikan golongan yang berdampak pada kenaikan tunjangan, gaji guru dan sejenisnya, diserahkan kepada tim kepegawaian yang mengelolanya.
"Seluruh pengelolaan keuangan akan diserahkan sepenuhnya kepada tim administrasi di tiap sekolah," tutur dia.
"Kepala sekolah tidak perlu lagi terbebani oleh masalah keuangan, karena ini memberikan tekanan yang cukup berat," imbuhnya.
"Untuk SD, kami juga sudah berkoordinasi dengan wali kota dan bupati agar setiap sekolah memiliki pengelola keuangan sendiri," jelasnya.
Baca juga: Penerima Bantuan PIP Ternyata Ada Anak Dokter & PNS, Dedi Mulyadi Kaget: Bukan Orang Miskin?
Menurut Dedi, dengan adanya tim pendamping administrasi, para guru dapat lebih fokus dalam mendidik siswa tanpa harus repot dengan laporan yang menyita waktu.