Tahap kedua akan difokuskan pada pemangkasan belanja kementerian dan lembaga (K/L) dengan total target penghematan Rp308 triliun.
Namun, penghematan akan dikembalikan ke kementerian/lembaga sebesar Rp58 triliun sehingga total penghematan menjadi Rp250 triliun.
Selain itu, dividen dari BUMN Rp300 triliun, di mana Rp100 triliun di antaranya dikembalikan.
Baca juga: Preman Tampar Guru Bubarkan Marching Band Anak-anak TK, Ngamuk Minta Uang Rp20 Ribu Tapi Tak Dikasih
"Jadi totalnya kita punya Rp750 triliun," papar Prabowo, melansir TribunnewsBogor.com.
Sebagian dari hasil efisiensi tersebut, USD24 miliar atau Rp24 triliun, dialokasikan untuk program makan bergizi gratis.
"24 (miliar dollar AS) terpaksa saya pakai. Untuk apa? Untuk makan bergizi," jelas Prabowo.
Kemudian, dana hasil efisiensi yang tersisa akan dialokasikan kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara)
"Sisanya kita akan punya USD20 miliar, dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," beber Prabowo.
"Jangan ngenyek (menghina). Kalau enggak mau, enggak usah. Tapi rakyat kita, anak-anak kita, harus makan bagus," kata Prabowo.
Prabowo sendiri baru-baru ini viral di media sosial atas perkataan 'ndasmu' dalam pidatonya.
Video pidato Presiden ini beredar luas dan ramai dikomentari netizen di media sosial mulai dari TikTok hingga X.
Dikutip dari Kompas TV, pidato tersebut disampaikan Prabowo dalam acara HUT ke-17 Gerindra pada 15 Februari 2025.
Acara tersebut dihadiri para kader dan tokoh dari berbagai partai, termasuk di antaranya hadir Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Ucapan ndasmu disebutkan Prabowo ketika dia menanggapi kritikan, di antaranya sentilan kabinet 'gemuk'.
Sebelum menanggapi kritikan kabinet gemuk, di pidatonya, Prabowo membahas hal lain yang juga dikritik.