Di sisi lain, ternyata pernikahan dini yang dilaluinya itu pun bukan solusi.
Remaja wanita itu menceritakan kisah sedih seorang ibu muda yang menikah di usia 15 tahun.
Kini harus membesarkan seorang anak sendirian.
"Aku pengen banget nikah asal halal, tapi ujung-ujungnya dia menganiaya aku.
Kenapa cepat sekali dia menikah?
Karena ibunya bilang kalau pacaran asyik mending menikah.
“Jadi ibu dan ibu mertua saya menyuruh saya menikah karena saya tidak ingin orang desa membicarakannya,” perempuan itu memulai ceritanya.
Ia menambahkan, remaja tersebut kini membesarkan anaknya dengan uang hasil berjualan es krim.
"Suaminya mana? Terus kuliah di politeknik.
Gak dikasih uang belanja, nggak dikasih uang tagihan.
Mertuanya nggak mau ikut campur."
“Pihak keluarga sendiri mengira sudah lepas tanggung jawab, jadi cerdaslah menjalani hidup.
Anaknya baru 17 tahun, belum punya SPM, bahkan tidak mau bekerja sebagai kasir,” ujarnya.
Wanita tersebut mengatakan bahwa dia mengenal remaja yang datang ke klinik tempat dia bekerja diam-diam untuk mengambil kotak polistiren.
“Saya kenal banyak ibu-ibu muda di daerah saya.