Berita Viral

Bos Ruko Hilang 10 Hari Ternyata Tewas Dicor Kuli Bangunan, Rp50 Juta Raib, Berawal dari Cekcok

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOS RUKO TEWAS DICOR - Ilustrasi penemuan jenazah di sebuah ruko di Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Korban merupakan bos ruko yang diduga tewas dipukul batu oleh kuli bangunan. Setelah sempat didiamkan selama dua hari, pelaku akhirnya mengecor jenazah.

TRIBUNJATIM.COM - Bos ruko di Jakarta Timur tewas dicor setelah 10 hari menghilang pada Minggu (16/2/2025).

Tragedi ini berawal dari cekcok dengan kuli bangunan.

Selain kehilangan nyawa, Rp50 juta milik korban turut raib.

Informasi lengkap, simak fakta-fakta di bawah ini.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Akhir Nasib Video Kemesraan Pasutri Berujung Sadis, Edi Gali Lubang dan Cor Istri di dalam Drum

1. Awal mula

Pemilik sebuah rumah dan toko (ruko) di Pulogadung, Jakarta Timuer berinsial JS (69) ditemukan tewas dalam kondisi dicor di saluran air di belakang ruko miliknya pada Rabu (26/2/2025).

Dikutip dari Warta Kota, korban sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (16/2/2025) atau 10 hari.

Setelah penemuan itu, polisi pun langsung melakukan pembongkaran untuk mengevakuasi jasad korban.

Ternyata, pelaku adalah kuli bangunan yang tengah melakukan renovasi terhadap ruko JS berinisial ZA (35).

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilpaly menuturkan peristiwa tragis ini berawal ketika pelaku dan korban sempat ribut pada Minggu (16/2/2025).

Baca juga: Pilu Feni Ere Hilang 1 Tahun Kini Tinggal Kerangka, Ditemukan di Hutan, Mobil Ada di Rumah Kosong

Adapun pemicu keributan tersebut karena ZA melakukan mogok kerja. Hal ini pun membuat korban marah kepada pelaku.

"Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah."

"Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini," ujarnya pada Rabu malam.

Lalu, JS mengajak ZA ke kepolisian untuk melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek oleh para karyawan.

Namun, Lilipaly menyebut pelaku menolak ajakan korban dan berujung meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.

Hanya saja, permintaan pelaku ditolak hingga membuat korban melakukan penamparan.

"Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku," ujar Lilipaly.

Pelaku pun naik pitam dan langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.

Bahkan, ZA juga memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.

2. Jasad korban didiamkan 2 hari

Lilipaly pun menyebut ZA sempat panik atas tewasnya JS sehingga membiarkan jasad korban selama dua hari.

"Tanggal 18 terduga pelaku memastikan korban meninggal dan terduga pelaku panik," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Pada saat dicek oleh ZA, kondisi jenazah JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.

Baca juga: 6 Kejanggalan Farrel CEO Startup Hilang Misterius di Pantai Bantul, Sulit Dihubungi Sejak 5 Februari

3. Pelaku cor jasad di saluran air

Kemudian, ZA langsung menyeret jasad korban dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko JS, lalu dicor.

"Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada," jelasnya.

Kini pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur.

4. Rp50 juta milik korban diambil

Lilipaly menyebut setelah melakukan pembunuhan, ZA menyempatkan diri untuk menggasak uang milik korban sebesar Rp50 juta yang tersimpan di ATM.

"Sebagian harta korban, berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekekeningnya juga," kata Nicolas Ary Lilipaly, Kamis.

Menurutnya polisi mengetahui ada transferan sejumlah uang dari rekening korban ke pelaku setelah polisi memeriksa ponsel miliknya.

Pelaku ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp 40 juta ditransfer ke rekening pelaku.

Baca juga: Pemicu Verrel Bramasta Kena Semprot Aktivis, Komentar di Medsos Langsung Hilang, Bro Ron: Kemana Aje

"Dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku, dan juga ada transferan. Jadi ATM-nya diambil dan uangnya diambil dari ATM. Ada transferan uang juga ke rekening terduga pelaku. Itulah awal mulanya pengungkapan kasus ini," kata Nicolas.

Nicolas mengatakan pelaku mengetahui PIN rekening korban karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban.

Sehingga, kata Nicolas pelaku ZA bisa dengan mudah menguras ATM korban.

"Akhirnya, dia ambil ATM, bawa uang Rp 10 juta dan Rp 40 juta transfer. Pelaku tahu nomor (PIN) ATM korban karena orang kepercayaan korban juga" papar Nicolas.

----- 

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkini