Ia merasa seperti mimpi tidak menyangka.
"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini. Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.
Kondisi yang dirasakan saat ini membuat Sri tidak menyangka dan tetap ingin bekerja di PT Sritex.
"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi. Teman-teman di produksi juga begitu. Makanya kalau ada berita seperti ini semua tidak percaya, menangis," terangnya.
Ia sebagai keamanan merasakan kesedihan yang mendalam, dan ke depan ia akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini.
Baca juga: Video Mobil Maung Prabowo Kepergok Isi Bensin di SPBU Shell Disorot, Istana: Belum Ada Plat RI 1
Setelah resmi menerima surat PHK, ribuan buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berbondong-bondong mendatangi pabrik di Sukoharjo pada Sabtu (1/3/2025).
Kedatangan mereka bukan untuk bekerja, melainkan untuk mengurus pencairan dana BPJS Ketenagakerjaan.
Salah satu mantan karyawan, Jumari (40) mengatakan, dana dari BPJS ketenagakerjaan nanti akan ia gunakan untuk membuka usaha.
"Saya gunakan untuk usaha kecil-kecilan, sembari mencari tempat kerja baru di pabrik sekitar Kabupaten Sukoharjo," ujar Jumari, Sabtu (1/3/2025).
Lebih lanjut, Jumari mengaku telah mengurus pencairan BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya sudah melengkapi berkas, ada Nomor Pokok Karyawan (NPK), buku peserta BPJS, KTP, KK, dan buku rekening."
"Tapi soal pencairannya, kami belum diberi tahu kapan bisa dicairkan," katanya.
Selain itu, Jumari juga mengaku akan mencari pekerjaan di pabrik lain yang masih beroperasi di sekitar Sukoharjo.
"Harus tetap mencari penghasilan karena memiliki anak yang masih bersekolah," katanya.
Selain BPJS, para buruh juga menantikan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).