TRIBUNJATIM.COM - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo dinyatakan tutup permanen per Sabtu, 1 Maret 2025.
Suasana sedih pun menyelimuti para buruh yang mendatangi pabrik PT Sritex, Kamis (26/2/2025).
Bagaimana tidak, mereka yang menggantungkan hidupnya di sana harus terpaksa berhenti.
Baca juga: Food Vlogger Pernah Mau Bantu Rans Nusantara Hebat, Tapi Ditolak Raffi Ahmad & Kaesang: Ya Sudah
Setelah kabar pailit 21 Oktober 2024 silam, harapan keberlangsungan usaha dan aktivitas bekerja, kala itu masih ada.
Namun seperti mimpi buruk yang tidak disangka-sangka.
Tanggal 26 Februari 2025, justru menjadi sejarah kelam bagi 8.475 buruh di Sritex terdampak PHK.
Padahal mereka sendiri telah memberikan pengabdian di PT Sritex selama berpuluh-puluh tahun.
Salah satu karyawan bagian garmen, Warti, mengaku kecewa dan tersakiti atas putusan tersebut.
"Di sini sudah 25 tahun, hati saya sakit rasanya ingin menangis," ucapnya.
"Keluarga juga ikut menangis karena sudah lama di PT Sritex ini," kata Warti, melansir Tribun Solo.
Ia juga mengaku telah menerima surat pernyataan formulir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanggal 26 Februari 2025 kemarin.
"Ke depannya ya saya harus cari kerja sampingan. Karena masih urus anak dan membiayai anak," terangnya.
Saat disinggung soal barang-barang pribadinya yang dibawa pulang, Warti menyebut ada beberapa.
Seperti keranjang sampah, kipas angin, dan sepatu yang ia gunakan tiap hari di PT Sritex.
Sementara itu, salah satu Security PT Sritex, Sri Cahyaningsih, juga terdampak PHK massal ini.