TRIBUNJATIM.COM - Namanya disebut-sebut dalam kasus korupsi Pertamina selama 2018-2024 yang merugikan negara hampir Rp1.000 triliun, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok buka suara.
Mantan Komisaris Utama di Pertamina ini mengaku tak terkejut saat Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Dirut PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.
Ahok pun blak-blakan soal tabiat Riva Siahaan selama menjadi Dirut PT Pertamina Patra Niaga.
Baca juga: Jeritan Mbah Juminah Uang Rp11 Juta Buat Tabungan Kematian Raib, dari Kerja Kumpulkan Gedebog Pisang
Menurut Ahok dalam tayangan di kanal YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025), dia pernah mengancam akan memecat Riva Siahaan.
Riva menjadi salah satu dirut yang membuat Ahok tersulut emosinya.
Bahkan Riva pernah diancam akan dipecat dan dimaki-maki oleh Ahok.
Sayangnya, jabatan Komisaris Utama tak bisa membuat Ahok memecat seorang Dirut.
"Itulah kenapa saya dikurung tidak boleh jadi Dirut," ujar Ahok, dikutip dari Tribunnews.com.
"Janjikan saya jadi Dirut untuk membereskan, makanya saya hanya bisa melakukan sebatas yang bisa saya awasi," imbuhnya.
"Lu tanya ke si Riva, itu pernah gua maki. Kalau gua dirut, udah gua pecat lu. Benar gua gituin, gue pecat lu!" tegas Ahok.
"Hampir tiap hari (Riva) saya maki-maki. Saya kasih contoh, saya minta tunai dihilangkan dari seluruh SPBU (minta ke Rifa)," lanjut Ahok.
"Termasuk soal gauges untuk ngukur, semua digital. Tapi enggak, mereka bikin sama Telkom ngukur tangkinya."
"'Kok enggak mau,' gue bilang. Lu jangan kekeliruan, di kampung namanya kekeliruan, buat apa gue tahu isi tangki. Itu mah beli solar minyak habis, mereka telepon kita," bebernya.
"Ngapain lu habisin triliunan kerja sama sama Telkom untuk ngukur tangki di dalam berapa," lanjut dia.
"Gua pengin kayak itu tuh saingan lu, AKR. Gua datangin AKR, habisin cuma Rp300 juta ukur nozzlenya dong, gue pengen nozzlenya digital," jelasnya.