Sementara pembeli lain, Atin mengaku membeli Nasi Cokot untuk makan sahur.
Menurutnya, Nasi Cokot praktis dimakan saat sahur, karena tidak perlu repot memasak.
“Kadang juga bangun mepet. Jadi persiapan. Kalau Nasi Cokot kan enak, ada nasi, ada lauk. Pilihan lauknya juga banyak. Bentuknya menarik karena dikemas seperti burger,” tegasnya.
Warga Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, ini mengatakan Nasi Cokot lebih praktis.
“Gak usah masak, dihangatkan di pemanas, beres. Ini tadi aku rasa campur. Ada ayam suwir, rendang dan ayam kecap,” urainya.
Penjual Nasi Cokot, Ria Andiriani mengatakan, Nasi Cokot memiliki bentuk seperti burger. Di tengahnya diberi lauk bermacam-macam varian.
“Kalau menu bermacam-macam saya sediakan. Biar tidak bosan, biar gonta-ganti merasakan setiap hari. 6 menu itu ada yang tidak pedas dan pedas,” tambahnya.
Yang tidak pedas adalah ayam suwir kecap dan orak-arik telur campur sosis.
Kemudian yang pedas ada ayam rendang, ayam suwir pedas, ati kecap pedas, salem sambal kemangi.
“Saya kalau puasa buka jam 15.00 WIB. Biasanya pembeli mencari untuk buka puasa yang sampai rumah masih jauh. Nasi Cokot praktis bisa dimakan di perjalanan. Waktu mobil atau istirahat di rest area atau lainnya,” ucapnya.
Sedangkan untuk sahur, kata dia, juga bisa.
“Tidak akan basi kok. Beli sebelum Magrib. Nanti kalau mau saur dihangatkan di magic com sahur tinggal dimakan. Cukup Rp 5 ribu,” pungkasnya.