TRIBUNJATIM.COM - Tidak tahu tempat kerjanya adalah gudang penyimpanan botol berisi oli palsu, Yuli menangis.
Padahal ia sendiri baru bekerja di tempat tersebut selama dua minggu, karena mengalami kesulitan ekonomi.
Yuli ketakutan akan terseret perihal kasus perdagangan barang ilegal tersebut.
Baca juga: Tangis Warti Buruh PT Sritex, Sakit Hati Kena PHK Usai 25 Tahun Bekerja, Kini Cari Usaha Sampingan
Rabu (19/2/2024) pagi, Yuli masih duduk santai di meja administrasi yang tak jauh dari pintu besi gudang.
Lokasinya di sudut kanan Kompleks Harmoni Warehouse No 8K.
Dia mengerjakan pencatatan jual beli sejumlah botol oli yang hendak didistribusikan.
Ia ditemani dua pekerja di gudang dan seorang sopir truk yang hendak membawa botol kemasan oli keluar gudang.
Tak disangka, tiba-tiba sejumlah pria mendatangi gudangnya.
Mereka adalah petugas dari Bais TNI, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan Kodam I Bukit Barisan.
Mendapati hal itu, ia hanya terpaku dan menuruti apa yang diminta petugas.
Sejumlah petugas pun lekas mengecek beberapa hal.
Di dalam gudang, ternyata terdapat ribuan kotak kardus yang tersusun rapi.
Setelah dicek, isi kardus tersebut adalah botol oli palsu.
Yuli mulai cemas mendengar hal itu.
Meski begitu, ia belum terlalu yakin, sedangkan ketiga teman kerjanya diam-diam meninggalkan lokasi.