Menurut Wahyu, kasus narkoba yang ditangani oleh Bareskrim Polri adalah kasus besar. Namun, dalam hal pemakai, Bareskrim tidak melakukan penangkapan.
“Begini, Bareskrim itu kalau menangani kasus narkoba, itu yang gede-gede. Seperti jaringan. Ya masa Bareskrim nangkap pemakai. Enggak lucu kan,” lanjut Wahyu.
Wahyu bilang, kasus narkoba adalah hal yang perlu penanganan khusus.
Dia menegaskan perlu adanya pasal TPPU yang menjerat pelaku.
Dengan begitu, uang hasil bisnis narkoba bisa disita, dan terpidana yang berada di penjara tak bisa mengendalikan dari dalam tahanan.
Hal ini mengingat tidak sedikit kasus terpidana narkoba yang berada dalam penjara, sekalipun pengendalian narkoba kerap terjadi.
“Karena kalau duitnya nggak habis, di dalam penjara pun masih bisa mengendalikan,” ujarnya.
“Kita punya porsi sendiri-sendiri, ranahnya (saat ini) penanganan orang-orang yang terlibat dalam jaringan baru (ditangani) Bareskrim,” tegas dia.
Baca juga: Suasana Sahur Berubah Tegang, Polisi Amankan Sekelompok Pemuda di Surabaya hendak Perang Sarung
Baca juga: Pengakuan Band Sukatani Dapat Tekanan dan Intimidasi Polisi Sejak Juli 2024, Alami Banyak Kerugian
2.Sementara Dipimpin Wakapolres
Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman ditahan oleh Divisi Propam Mabes Polri karena diduga terlibat narkoba dan kasus asusila.
Meski Kapolres kini ditahan, aktivitas Polres Ngada tetap berjalan seperti biasa.
"Aktivitas berjalan seperti biasa," kata Kasi Humas Polres Ngada, Selasa siang.
Ia mengatakan, Polres Ngada tetap seperti biasa melayani masyarakat.
Ia menambahkan, Polres Ngada saat ini dipimpin sementara oleh Wakapolres.
"Dipimpin sementara Pak Wakapolres Kompol Mei Charles Sitepu," imbuh dia.