Jakarta, Indonesia: 13 jam
Buenos Aires, Argentina: 13 jam
Christchurch, Selandia Baru: 13 jam
Sebagian besar negara di wilayah tropis, seperti di Indonesia dan sebagian besar wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan, mengalami durasi puasa sekitar 13 jam.
Negara-negara dengan iklim lebih dingin seperti di Eropa Utara dan sebagian besar Amerika Utara cenderung memiliki durasi puasa yang lebih panjang.
Mengapa Jam Puasa Berbeda di Berbagai Negara?
Perbedaan durasi puasa ini berkaitan erat dengan kemiringan sumbu Bumi dan pergerakannya mengelilingi Matahari.
Negara-negara yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa, seperti Indonesia, India, dan negara-negara di Timur Tengah memiliki durasi siang hari yang lebih konsisten sepanjang tahun, sehingga durasi puasa mereka tidak banyak berubah.
Sebaliknya, negara-negara yang lebih jauh dari khatulistiwa, khususnya yang berada di belahan bumi utara atau selatan, akan mengalami variasi panjang siang dan malam yang lebih signifikan, sehingga durasi puasa mereka bisa sangat berbeda tergantung musim saat itu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Durasi Puasa
Letak Geografis:
Negara-negara yang lebih dekat dengan kutub utara atau kutub selatan akan mengalami variasi yang lebih ekstrem dalam panjang siang dan malamnya.
Di musim panas, siang bisa lebih panjang, sedangkan di musim dingin, siang bisa sangat pendek.
Kalender Lunar:
Karena kalender Hijriah berbasis pada pergerakan bulan, setiap tahunnya Ramadan bergeser lebih awal 10 hingga 12 hari, mempengaruhi durasi puasa yang dapat lebih panjang atau lebih pendek tergantung musimnya.