BPBD Imbau Masyarakat Trenggalek Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 16 Maret 2025

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANAH GERAK - Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menunjukkan peta lokasi tanah gerak di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, Kamis (13/2/2025). Cuaca ekstrem diprediksi akan terjang Trenggalek hingga 16 Maret 2025.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNMJATIM.COM, TRENGGALEK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang menerjang Kabupaten Trenggalek selama 9 hari kedepan.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menyebutkan, hujan lebat dan angin kencang berpotensi terjadi mulai tanggal 7 hingga 16 maret 2025.

Hal tersebut sesuai press release atau surat edaran yang didapatkan Triadi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Saat ini Provinsi Jawa Timur termasuk Trenggalek memasuki masa akhir musim hujan dan akan memasuki masa peralihan sehingga potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi," kata Triadi, Sabtu (8/3/2025).

Cuaca ekstrem ini berpotensi diikuti bencana hidrometeorologi mulai dari pohon tumbang, banjir, hingga tanah longsor, terlebih lagi Trenggalek mempunyai topografi wilayah dengan banyak bukit.

Baca juga: Info Cuaca Jatim Sabtu, 8 Maret 2025: Bojonegoro Hujan Petir, 22 Wilayah akan Diguyur Hujan Ringan

Menurut Triadi, cuaca ekstrem ini terjadi karena adanya gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) yang diprakirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur. 

"Hal tersebut menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur termasuk Trenggalek," lanjutnya.

Baca juga: Gegara GPS, Truk Kesasar di Jalan Tanjakan Trenggalek Lalu Terguling dan Tabrak Motor, 2 Terluka

Menindaklanjuti hal tersebut BPBD Trenggalek telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana, mulai dari perapian cabang pohon hingga normalisasi sungai.

"Dengan upaya tersebut diharapkan bisa meminimalisasi terjadinya bencana hidrometeorologi di Trenggalek," pungkasnya.

Berita Terkini