Pengakuan Jambret 10 TKP yang Babak Belur Dihajar Warga Sukomanunggal Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIINTEROGASI POLISI - RWP dan AMSD yang'benjut' babak belur dihajar warga usai gagal menjambret tas pemotor hendak membeli makanan sahur di Jalan Raya Tanjungsari, Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (6/3/2025) dini hari. Mereka saat diinterogasi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, di Mapolsek Sukomanunggal, pada Senin (10/3/2025).

Namun, tidak dengan Pelaku AMS yang berhasil kabur menjauhi lokasi kejadian hingga luput dari buruan warga dan para pengendara yang geram dengan ulahnya. 

Kendati sempat berhasil kabur, Pelaku AMS berhasil ditangkap setelah diburu oleh Anggota Unit Reskrim Polsek Sukomanunggal kurang dari 24 jam. 

"Mereka tertangkap saat menjambret di Jalan Karangpoh, atas keberanian korban melakukan perlawanan sehingga pelaku jatuh, dan temannya yang kabur juga berhasil kami tangkap tak lama setelah itu," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan di Halaman Mapolsek Sukomanunggal, pada Senin (10/3/2025). 

Sementara itu, Pelaku AMSD mengatakan, dirinya bersama Lelaku RPW sudah pernah beraksi menjambret di 10 lokasi kejadian yang tersebar di Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. 

Mulai dari Kecamatan Driyorejo sebanyak dua kali, sekitar kawasan Lidah Kulon jalanan dekat Unesa sebanyak dua kali. 

Lalu, kawasan jalanan dekat monumen patung belalai Citraland sebanyak dua kali, kawasan Kupang Jaya sebanyak sekali

Ada juga kawasan Jalan Tanjungsari sebanyak satu kali dan Kawasan Kecamatan Wiyung sebanyak satu kali.

"10 kali pak. Citraland, Wringinanom, Putat Jaya dan lainnya," ujar Tersangka AMSD saat diinterogasi Kombes Pol Luthfie. 

Tersangka AMSD mengaku, biasanya beraksi pada tengah malam hingga dini hari telah memasukkan waktu subuh. 

Sasarannya adalah pemotor wanita yang terpantau lemah, yakni berkendara seorang diri dan membawa barang bawaan; tas selempang yang mudah untuk ditarik. 

"Modusnya langsung tarik tas. Sasarannya cewek yang sendirian. Saya incar tas," katanya. 

Kebiasaan terlibat aksi kejahatan jalannya seperti menjambret diakui oleh Tersangka AMSD karena terdesak biaya hidup. Apalagi dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap. 

Namun, uang hasil kejahatan itu, diakuinya dipakai sebatas untuk berpesta minuman kerjas dengan teman-teman tongkrongannya. Dan selebihnya, seperti judi online atau bermain di tempat hiburan malam, tidak.

Tapi terpenting, dirinya mengaku kapok terlibat dan berulah kembali menjambret orang. 

"Hasilnya, buat minum. Enggak judi online. Enggak pinjol. Saya kapok. Belum pernah ketangkap," pungkasnya. 

Berita Terkini