Berita Viral

Sosok Suami Atlet Taekwondo yang Kabur dari Rumah, Lindungi Fidya 10 Tahun, Ternyata Petugas Damkar

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATLET TAEKWONDO JABAR - Fidya Kamalinda (kanan), atlet taekwondo asal Jawa Barat, dilaporkan menghilang 10 tahun. Kini terkuak dia sengaja melarikan diri dari rumah dan telah menikah dengan sosok pria bernama Yuri (tengah).

TRIBUNJATIM.COM -Huru-hara atlet taekwondo Jawa Barat bernama Fidya Kamalinda dan keluarga masih menjadi sorotan.

Hal ini berawal dari laporan orang tua yang mencari Fidya selama 10 tahun.

Mereka mengatakan sang anak diculik.

Tak lama setelah itu, Fidya buka suara dan mengaku sengaja melarikan diri dari rumah lantaran menerima tindak kekerasan dari ayah.

Dia juga mengatakan telah menikah, kini diketahui dengan pria bernama Yuri.

Lantas, seperti apa sosok Yuri?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Ayah Atlet Taekwondo Fidya Ngaku Tak Sadis Didik Anaknya, Anggap Prestasi di Sekolah Bukti Kedekatan

Terungkap sosok suami Fidya Kamalinda, eks atlet Taekwondo asal Bandung yang dikabarkan hilang 10 tahun.

Pria itu diketahui bernama  Yuri Junjunan. 

Saat ini Fidya juga sudah memiliki seorang anak.

Hal ini diungkap oleh ayah Fidya, Hindarto. 

Hindarto menceritakan detik-detik sebelum anaknya itu menghilang pada tahun 2015 silam.

Saat itu menjelang hari raya lebaran, Fidya memiliki banyak waktu senggang.

Waktu luang itu digunakan Fidya untuk bergabung latihan taekwondo bersama teman-temannya. 

"Terus si Yuri Junjunan ikut bergabung (dengan Fidya) membawa sekitar lima murid dari temen-temen sepekerjaan atau satu dinas sama Yuri," ujar Hindarto, seperti dikutip dari tayangan TV One pada Jumat (14/3/2025). 

Hindarto menyebut bahwa Yuri berprofesi sebagai petugas damkar. 

"Dia itu (Yuri) petugas damkar. Oknum petugas damkar," katanya.

Hal mencurigakan mulai dirasakan kedua orang tuanya manakala Fidya minta izin memperdalam agama Islam atau pengajian kepada Hindarto.

Baca juga: Akhir Kasus 10 Tahun Hilangnya Atlet Taekwondo, Ortu Khawatir Anak Diculik, Ternyata Sengaja Kabur

ATLET TAEKWONDO KABUR. (kiri) Tangkap layar Hindarto dan Khodijah Dede Indriany,Orang tua Fidya Kamalinda. (kanan) Fidya eks atlet Taekwondo yang dikenal memiliki sejumlah prestasi Taekwondo itu ternyata menjadi tulang punggung keluarga, usaha milik keluarga tak maju (tiktok/ryukijanessa/TVONE)

Meski berulang kali minta izin, awalnya Hindarto menolak, tetapi akhirnya hatinya melunak. 

"Setelah tiga kali (minta izin) akhirnya diizinin tapi kami mempunyai permintaan diperbolehkan tapi sebelum magrib Fidya sudah sampai di rumah," katanya. 

Fidya pun pulang tepat waktu pada saat pengajiannya yang pertama. 

Namun, Hindarto dan Khadijah mulai diselimuti kepanikan saat pengajian kedua. 

Fidya sulit dihubungi. Ia terus menerus dihubungi tetapi tak berbalas. 

"Baru setelah kurang lebih jam 10 lebih hampir jam 11 malam HP-nya aktif. Tapi, yang terima Yuri ngasih tahu bahwa mau diajak mengaji, kegiatan i'tikaf," ujarnya. 

Sejak malam i'tikaf itu, Fidya tak lagi kembali.

Pihak keluarga terus mencari keberadaan Fidya. Sampai akhirnya mereka berpikir bahwa Fidya menjadi korban penculikan. 

Kuasa hukum keluarga, Frandes Iko, menambahkan pihak keluarga melaporkan ke Polda Jabar di tanggal 12 Januari 2016, sekitar 1 bulan setelah Fidya menghilang. 

Pada tanggal 4 Februari, pihak keluarga kembali melaporkan ke Polsek Rancaekek lantaran laporan sebelumnya belum ada perkembangan. 

Setelah laporan di polsek, Yuri pun mengontak pihak keluarga dan bertemu. 

Mereka bertemu di Margahayu Metro Mall Kota Bandung, tetapi ternyaat Fidya tak ikut. 

Fidya saat itu berada di daerah Arcamanik, Kota Bandung.

Setelah diketahui keberadaannya oleh Yuri, petugas lalu menjemput Fidya. 

Fidya, Yuri dan kedua orang tuanya kemudian dimediasi di Polda Jabar. 

"Di Polda ditanya beberapa penyidik di sana, kemudian tak lama datang orang yang mengaku kenalan Y. Dia ini membawa buku nikah, ternyata dia menyatakan bahwa Fidya ini sudah menikah sama Y, ada buku nikahnya," kata Frandes seperti dikutip Kompas.com. 

"Tapi kan di buku nikah itu menurut orangtua belum memberi izin dan tidak pernah tanda tangan. Sampai akhirnya dari situ, polisi penyidik berpikir mereka (Fidya dan Y) sudah suami istri dan bukan usia anak (usia dewasa). Akhirnya malam itu disuruh pulang, orangtua kurang puas," tambahnya.

Baca juga: Sosok Fidya Kamalinda, Atlet Taekwondo 10 Tahun Hilang Kini Ngaku Sengaja Kabur: Aku Lelah

Tidak sampai situ, orang tuanya terus berupaya agar Fidya kembali pulang.

Bahkan, mereka sempat membuat laporan kembali ke Polres Bekasi.

"Kenapa di Bekasi? Karena menikahnya dikeluarkan KUA Rawalumbu Bekasi. Didatangilah ke KUA-nya di sana, terus orangtua bikin laporan di Polres Metro Bekasi," katanya.

ATLET TAEKWONDO KABUR. (kiri) Tangkap layar Fidya Kamalinda, atlet Taekwondo Kota Bandung, Jawa Barat 10 tahun lalu. (kanan) Fidya Kamalinda membantah dilaporkan hilang, Kamis, (6/3/2025). Mengenal sosok Fidya Kamalinda, atlet Taekwondo Kota Bandung, Jawa Barat yang dikabarkan menghilang sejak tahun 2015 kini muncul ngaku disiksa ayah (Tiktok/@ryuki.janessa/dreamfightwin)

Laporan itu pun berjalan, beberapa kali surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan perkara dikeluarkan pihak kepolisian.

Akan tetapi, menurut Iko, pihak orang tua merasa hasilnya belum ada yang signifikan.

"Nah, di situlah orang tua sama teman-teman taekwondonya meminta tolong komunitas lingkungan taekwondo untuk mencari Fidya," katanya.

Pencarian mandiri pun dilakukan, namun masih tidak membuahkan hasil."Kelihatannya saat itu Fidya ini sudah berpindah-pindah, jadi susah ditemukan," ujarnya. 

Menurut Iko, selama 10 tahun pencarian itu, orangtua dan Fidya sebetulnya sudah bertemu dua kali. 

"Waktu sekali di Polda (Jabar), habis itu ketemu lagi sekali, tapi itu pun waktu ketemu Fidya itu ada yang aneh, seperti diam gitu, tidak seperti biasanya menurut orangtua. Ya, bedalah, biasanya anaknya ceria aktif. Waktu ketemu di Polda (Jabar) juga itu (Fidya) sudah seperti itu, sudah melihat orangtuanya itu seperti benci banget gitu," ujarnya. 

Fidya Bantah Korban Penculikan

Kini Fidya pun muncul membantah bahwa dirinya korban penculikan.

Fidya merasa bahwa kabar penculikan terhadap dirinya itu adalah fitnah. Menurutnya, ia secara sadar memang keluar dari rumah.

Fidya Kamalindah mengaku bahwa tidak pernah ada penculikan seperti yang orang tuanya sebutkan.

"Terkait kasus penculikan, saya mau bilang itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan lama sekali," ucap Fidya Kamalindah.

Berdasarkan cerita dari orang tuanya, Fidya Kamalindah ditepuk seseorang setelah berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari rumahnya.

Setelah itu, Fidya Kamalindah tunduk dan masuk ke mobil orang tersebut.

Mengenai cerita itu, Fidya Kamalindah memastikan tidak benar. Ia mengaku secara sadar masuk ke dalam mobil.

"Padahal di sini enggak ada penepukan apapun, enggak ada yang bawa ke mobil," ungkap Fidya Kamalindah.

"Saya pergi bawa barang-barang itu atas dasar keinginan saya karena saat itu usia saya sudah 21 tahun, saya merasa saya bisa memilih hidup saya sendiri," jelasnya.

Fidya mengaku bahwa keinginan untuk keluar dari rumah itu sudah terpendam sejak lama.

"Kenapa saya berani? Karena saya sudah merasa lelah selama bertahun-tahun. Saya merasa saya punya hak atas hidup saya sendiri.

Adapun, alasannya keluar dari rumah yakni karena ia mengaku sebagai korban kekerasan oleh orang tuanya.

"Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya sudah mendapatkan kekerasan oleh Bapak saya sejak saya kecil," ucap Fidya.

Fidya mengaku kekerasan yang dialami sejak usia 5 tahun oleh ayahnya sendiri.

Baca juga: Tangis Khodijah Bantah Suami Siksa Fidya Kamalinda, Minta Atlet Taekwondo Pulang: Mama Kangen

"Kekerasan pertama yang Bapak saya lakukan waktu saya umur 5 tahun, saya pernah dijambak, ditendang, diseret oleh Bapak saya sendiri. Dan itu lanjut sampai tahun-tahun berikutnya," jelas dia.

Fidya menilai, perlakuan kekerasan tersebut ia dapatkan karena ayahnya ingin dirinya bisa mencari uang.

"Mungkin karena usaha beliau enggak maju saat itu sampai mungkin sampai sekarang. Oleh sebab itu, sejak kecil hanya mengandalkan saya yang membiayai keluarga kami," tutur Fidya.

Selama aktif menjadi atlet, kata Fidya, dia selalu mendapatkan tekanan yang luar biasa dari orang tuanya.

"Pokoknya setiap saya kalah itu saya pasti dapat tekanan fisik, verbal dari bapak saya dan bingung saat itu saya mau speak up, mau cerita ke siapa mungkin karena enggak akan mungkin ada yang percaya ya sama anak," bebernya.

Fidya juga mengaku bahwa selama ini uang hasil bertanding selalu ia berikan kepada orang tuanya.

Kendati demikian, ia tidak pernah menikmati secara penuh hasil perjuangannya tersebut bahkan untuk berkuliah.

Akhirnya, Fidya Kamalindah berkuliah menggunakan uang yang ia dapatkan dari hasil berjualan.

"Saya kuliah pakai biaya saya, pakai uang saya sendiri. Itu juga hasil saya jualan online bukan dari pertandingan karena uang pertandingan diambil semua sama beliau," ungkap dia.

Fidya juga bercerita bahwa orang tuanya kerap membawa dia ke dukun ketika hendak bertanding.

"Dijampi-jampi, diminta air doa, mandi bunga, dan itu dilakukan setiap saya mau bertanding," ujar Fidya. 

Fidya Ngaku Suami Dikeroyok

Tak hanya dirinya yang menjadi korban, suami Fidya juga disebut mendapat perlakuan kasar dari ayahnya saat mencoba menemui mertuanya itu.

Melalui video klarifikasi yang dibuat, Fidya Kamalindah mengaku bahwa suaminya sempat dikeroyok hingga mengalami geger otak.

Fidya Kamalindah membantah dengan tegas dirinya merupakan korban penculikan.

Fidya mengatakan kala itu suaminya berinisial Y berinisiatif menemui orangtuanya, tanpa sepengetahuannya.

Namun orangtua Fidya Kamalindah malah menganiaya Y hingga terluka parah.

"Suami saya pernah datang menemui orangtua saya, dia datang sendiri tidak memberitahu saya," kata Fidya Kamalindah

"Orang tua saya malah bawa pasukan, suami saya dipukul sampai gegar otak," imbuhnya.

Fidya Kamalindah mengaku dirinya hanya ingin diterima oleh orangtuanya.

Wanita yang kini berusia 30 tahun itu juga membantah suaminya meminta sejumlah uang kepada orangtuanya, Hindarto (59) dan Khodijah (50).

Diketahui setelah kabur dari rumah di tahun 2015, Fidya Kamalinda dan Y menikah di bawah tangan.

Fidya Kamalinda dan Y kemudian dikaruniai seorang anak.

"Untuk tebusan Rp 50 juta tidak ada itu adalah fitnah. Tolong jangan seperti itu," ucap Fidya Kamalinda.

"Kasihan orang yang difitnah, beh sudah berhenti," imbuhnya.

Fidya Kamalindah meminta kedua orangtuanya untuk introspeksi diri dan berhenti menyalahkan orang lain atas keputusan sang putri untuk kabur dari rumah.

"Tolong berhenti. Mari kita introspeksi bersama," kata Fidya Kamalindah.

"Membuat berita buatan sendiri yang tidak sesuai kenyataan, apakah tidak lelah?" imbuhnya.

Ia juga saat ini ingin focus dengan kebahagiaan anaknya.

"Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun," ujar Fidya Kamalindah.

"Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,"

"Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia. Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya,"

"Saya mohon padamu jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong"

"Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya," imbuhnya.

Ayah Fidya Bantah Penyiksaan

Sementara itu, orang tua Fidya tampak kecewa mengetahui putrinya muncul mengungkap fakta mengejutkan setelah menghilang selama 10 tahun.

Fidya Kamalinda yang kini telah berusia 30 tahun itu mengaku kabur dari rumah lantaran mendapat penyiksaan dari ayahnya sejak kecil.

Mendenger hal itu, Hindarto tampak menahan amarahnya sampai istighfar dituduh menyiksa putrinya sendiri.
 
Diakui Hindarto, semua hal yang ia lakukan kepada Fidya bertujuan untuk mendidik sang putri.

"Mungkin umpama benar pun, kan didik anak. Enggak sampai sesadis itu. Astaghfirullah, hanya mendidik," ujar Hindarto, dilansir dari tayangan TVOne news, Jumat (14/3/2025).

Namun saat dituding menyiksa putrinya sejak kecil, Hindarto membantahnya dengan tegas.

Diungkap Hindarto, ia sangat sayang kepada Fidya sejak kecil.

"Kita sebagai orang tua, orang tua mana yang enggak sayang anaknya. Penjelasan tadi kan (katanya) umur 5 tahun, saya baru punya anak satu. Lagi sayang-sayangnya. Bahkan mamanya sampai iri karena (saya) sayang ke anak," tegas Hindarto.

Lebih lanjut, Hindarto juga mengurai fakta versinya saat dituduh sering memukuli Fidya saat Fidya kalah bertanding.

Hindarto yang merupakan mantan atlet mengaku hanya ingin mengajari putrinya.

"Seandainya kalah, kebetulan kami pernah jadi atlet, jadi tahu cara bertanding, kekurangannya apa dikasih tahu tekniknya harus begini. Sebetulnya enggak ada sama sekali, orang sayang sama anak kok," akui Hindarto.

Namun saat diminta tanggapan soal keseluruhan klarifikasi Fidya yang mengaku kabur dari rumah, Hindarto gelagapan.
 
Hindarto mengaku ingin membawa kasus tersebut ke jalur hukum bahkan sampai ke pengadilan.

"Kalau tanggapan kami ya boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang kecuali ditempat tertentu. Mudah-mudahan dengan dikasih pertolongan, kesempatan untuk tayangan, mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan ada berkelanjutan ada bantuan dari polisi aparat negara, kita ada acara persidangan. Mungkin kami juga mempunyai sedikit bukti berupa cukup otentik bahkan tertulis," ungkap Hindarto.

Disisi lain, ibunda Fidya, Khodijah tak kuasa membendung tangisnya berharap putrinya kembali ke pangkuannya.

Khodijah menyayangkan pernyataan Fidya yang mengaku disiksa ayahnya.

"Bisa ditanyakan teman-temannya, soalnya setiap latihan bapaknya yang anter, tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan (Fidya)," ujar Khodijah.

Perihal isu orang tua tak menerima anak Fidya, Khodijah membantahnya dengan tegas.

Khodijah mengaku justru senang jika tahu Fidya sudah punya anak.

"Kalau punya anak pasti diterima. Saya enggak tahu dia punya anak atau belum, kalau memang punya anak alhamdulillah kita terima aja," imbuh Khodijah.

Karenanya, Khodijah kini berharap Fidya bisa pulang ke rumah dan kembali rukun dengan orang tua.

Khodijah menduga jika putrinya itu sedang berada di bawah tekanan.

"Saya harap kakak pulang ya kak, mama udah kangen, udah rindu. Apapun kakak yang bicarakan, mama tidak akan bicarakan apa-apa. Mama lebih tahu bahwa kakak ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak siapa. Saya tahu persis, cuma itu yang saya bisa sampaikan, kakak pulang ya kak," pinta Khodijah.

Diketahui, Fidya Kamalinda memulai kariernya di dunia olahraga bela diri sejak usia dini. 

Bakat luar biasanya terlihat sejak awal, yang membawanya meraih berbagai prestasi di tingkat lokal maupun nasional.
 
Fidya pernah menyumbangkan medali bagi Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Putri sulung Hindarto dan Khodijah ini juga  meraih medali emas di Indonesia Open.

Keberhasilannya mengukir prestasi sejak muda menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam meniti karier sebagai atlet profesional.


----- 

Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkini