Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Aksi demo tolak UU TNI yang dilakukan massa Arek-arek Malang Turun ke Jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh.
Akibat kejadian tersebut, petugas serta massa aksi mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
Bahkan, sebagian massa aksi dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Sub Koordinator Hukum, Humas, dan Ketertiban RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo membenarkan hal tersebut.
"Iya, benar. Jadi pada Minggu (23/3/2025) malam kemarin, kami telah menerima enam pasien (dari massa aksi)," ujarnya saat dikonfirmasi oleh TribunJatim.com, Senin (24/3/2025).
Dirinya menjelaskan, keenam pasien tersebut segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Kini, beberapa di antaranya sudah pulang dari rumah sakit.
"Yang hari ini, tinggal satu pasien masih dirawat. Sedangkan kelima lainnya, sudah diperbolehkan pulang," terangnya.
Saat disinggung terkait kondisi dari pasien massa aksi yang masih dirawat, pihaknya hanya menjawab secara singkat.
"Satu pasien tersebut masih dirawat dengan keadaan umum baik. Perlu ada perawatan di bagian sekitar mulut," tandasnya.
Baca juga: 6 Fakta Demo Tolak UU TNI di Malang, Tim Medis Kena Pukul Aparat, Gedung DPRD Membara Dibakar
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demo tolak UU TNI yang dilakukan massa Arek-arek Malang Turun ke Jalan di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir ricuh, Minggu (23/3/2025) malam.
Dalam aksi anarkisnya itu, massa menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang.
Setelah itu, mereka membakar salah satu pos Gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya rusak parah.