TRIBUNJATIM.COMĀ - Bonus Hari Raya (BHR) untuk driver ojek online telah dicairkan.
Namun sejumlah driver ojol justru mengaku kecewa dengan nominal yang diterimanya.
Seperti yang dialami pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Lebak, Banten.
Mereka mengungkapkan kekecewaan terhadap besaran BHR yang diterima.
Alih-alih mendapat jumlah yang sesuai harapan, mayoritas hanya memperoleh Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Ade (38), seorang pengemudi ojol, mengaku terkejut ketika menerima notifikasi dari aplikasi Gojek yang menginformasikan besaran bonusnya.
Baca juga: Basuki Driver Ojol Dapat THR Rp50 Ribu, Bersyukur Meski Nominal Tak Banyak: untuk Beli Bensin
"Dapatnya hari Minggu, kaget, lemes, jumlahnya Rp 50.000, jauh dari ekspektasi saya," ujar Ade saat ditemui di Alun-alun Rangkasbitung, Selasa (25/3/2025), dikutip dariĀ Kompas.com.
Ade semakin kecewa karena sebelumnya sudah berjanji kepada istri dan anaknya untuk membeli baju Lebaran menggunakan bonus tersebut.
Ia pun merasa skema perhitungan bonus tidak sesuai dengan informasi yang beredar, di mana seharusnya BHR mencapai 20 persen dari pendapatan bulanan.
"Ternyata tidak sesuai. Kalau benar 20 persen, secara hitung-hitungan saya bisa dapat sekitar Rp 1.000.000," katanya.
Ade mempertanyakan cara aplikator menentukan besaran bonus, mengingat ia sudah memenuhi berbagai persyaratan, termasuk jam kerja yang tinggi.
"Syarat minimal jam online 200 jam per bulan, saya bahkan lebih. Online 25 hari per bulan, tiap hari narik terus, gak pernah libur," tambahnya.
Sebagai pengemudi ojol sejak 2019, Ade mengandalkan penghasilannya sepenuhnya dari profesi ini.
"Sekarang saya kecewa, tapi mau gimana lagi, tetap harus jalan. Mau cari kerja lain lagi dengan umur sekarang udah gak mungkin," tuturnya.
Kekecewaan serupa juga dirasakan Doni (42), pengemudi ojol lainnya.