Berita Viral

Zaki Mahasiswa ITB Tak Malu Jual Basreng dan Jadi Driver Ojol, Nyaris Pingsan saat Sidang Skripsi

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWA ITB JUALAN - Kisah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama Zaki yang bekerja sambilan sebagai driver ojek online (ojol) dan jualan basreng viral di media sosial. Zaki nyaris pingsan saat sidang skripsi, namun akhirnya berhasil lulus.

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial sosok mahasiswa ITB jualan basreng dan jadi driver ojol atau ojek online.

Sosok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bernama Zaki.

Ia merupakan mahasiswa Teknik Metalurgi.

Kisah Zaki viral setelah dibagikan oleh Dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso, melalui akun Instagramnya @santosoim.

"Untuk bantu ortu, Zaki tak malu jadi ojol," tulis Imam Santoso, dikutip dari TribunJabar, Selasa (25/3/2025).

"Juga kulakan basreng di sini untuk disetor ke toko lain. Kadang jadi reseller kue tetangganya," lanjut Imam.

Menghadapi macet adalah makanan sehari-hari Zaki saat mengantar penumpangnya.

"Jadi ojol terjang macet sambil kuliah," sambung Imam.

Imam mengaku sempat beberapa kali menghubungi Zaki untuk bimbingan skripsis.

Namun, Zaki sempat izin untuk mengantar penumpangnya tersebut.

Imam mengatakan, orang tua Zaki adalah seorang guru PAUD.

Kondisi ekonomi pun tidak menghalangi Zaki untuk kuliah tinggi.

Selama kuliah, Zaki pun mendapatkan beasiswa dari Biofarma dan Ikatan Alumni ITB.

Baca juga: Sebelum Jadi ODGJ, Enuh Lulusan ITB Rajin Kerja, Sosok Pendiam Tapi Suka Mengajar, Lihat Prestasinya

Beberapa waktu lalu, Zaki melaksanakan sidang sarjana dan diuji oleh empat orang.

"Dia tadi nyaris ambruk (pingsan) pas sidang. Aku suruh duduk," lanjut Imam.

Kini, Zaki pun berhasil lulus menjadi sarjana Teknik Metalurgi ITB.

Kisah Zaki ini pun langsung mencuri perhatian publik.

Unggahan Imam langsung dibanjiri komentar pujian dari warganet.

Sementara itu sebelumnya, sosok Bima Saputra, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga viral di media sosial karena video kesehariannya.

Hal ini lantaran ia membagikan perjalanannya ke kampus setiap hari dari rumahnya di Mojosari, Mojokerto menuju ke kampus ITS di Surabaya.

Tak hanya berangkat kuliah, pemuda yang akrab disapa Bimbim ini membagikan persiapannya membuat dagangan ayam geprek hingga menjualnya di kampus.

Baca juga: Kondisi Terkini Gelandangan Lulusan ITB Akhirnya Ditemukan Pasca Hilang, Akan Dijemput Teman Kuliah

Dikatakannya, ia berjualan untuk membantu ekonomi keluarga, pasalnya ayahnya bekerja di pabrik dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

Jadi jika ia tidak membantu berjualan maka perekonomian keluarganya masih sangat pas-pasan. 

“Selain itu, dengan berjualan ini saya juga ingin membantu teman-teman perantau untuk bisa mendapatkan makanan murah,” tuturnya.

Bagi Bimbim, keberhasilan tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kesulitan hidup dengan usaha nyata. 

“Semua ini untuk keluarga dan masa depan saya,” ujar pemuda kelahiran 24 Desember 2004 itu penuh keyakinan.

Bimbim ingin usahanya berjualan ayam geprek yang baru dijalaninya sejak berkuliah di kampus ITS ini dikenal sebagai penyedia makanan murah, praktis, dan berkualitas. 

“Untuk mencapainya, saya berencana memanfaatkan platform digital seperti media sosial untuk promosi lebih luas,” ungkap putra tunggal pasangan Muliono Saputra dan Iin Kurniawati ini. 

Dalam kesehariannya, Bimbim menghabiskan pagi harinya untuk mempersiapkan dagangan bersama sang ibu. 

Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Inovasi Digital Departemen Sistem Informasi ITS itu juga ikut memasak, mengemas nasi, dan memastikan semua siap dibawa ke kampus.

"Saya setiap ke kampus membawa 25 - 35 kotak nasi ayam geprek, dan menggunakan transportasi umum untuk ke kampus. Kemudian karena saya jual ke teman-teman mahasiswa, ya saya jual dengan harga terjangkau, Rp 10 ribu per kotak," urainya.

Ketika sore menjelang, mahasiswa angkatan 2024 itu pun langsung kembali ke rumah untuk membantu ibunya dan mempersiapkan aktivitas esok hari. 

Perjalanan panjangnya dari rumah ke kampus ini tak membuatnya patah semangat, justru ia merasa bersyukur bisa berkontribusi bagi keluarga. 

Meski lelah, namun ia mengaku senang menjalani aktivitas seperti ini untuk membantu perkekonomian keluarganya. 

Bimbim kini sudah mulai dikenal oleh sivitas akademika ITS dengan menu andalannya ayam geprek. 

Bahkan, baru-baru ini ia sempat diundang ke sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta sebagai bintang tamu karena kisah inspiratifnya tersebut. 

Ia pun menjadi sosok anak muda yang dapat membuktikan bahwa sebagai mahasiswa juga masih bisa berkontribusi untuk keluarganya.

Baca juga: Dulu Tinggal di Atas Got dan Jual Donat, Devi Lulusan ITB Kini Sukses Jadi Konsultan, Punya 2 Rumah

Menurutnya, memulai usaha memang agak banyak pertimbangan di awal, seperti rasa malu, gengsi, takut, dan lain-lain. Tapi jika konsisten dan mau belajar, hasilnya akan menyenangkan. 

“Selalu ingat tujuan awal, baik itu membantu keluarga atau menambah pengalaman,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan agar selalu membuat jadwal yang jelas dan memastikan untuk selalu mendahulukan hal yang menjadi prioritas utama. 

Sehingga pendidikan akademiknya tidak akan terganggu meskipun ia memiliki kesibukan lainnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini