Berita Viral

Kata Kemenag soal 1.500 Orang Pasang Tenda untuk Ikut Itikaf di Masjid, Amalan Malam Lailatul Qadar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PASANG TENDA - Tangkapan layar video viral warga memasang tenda di Masjid Raya Habiburrohman, Bandung, Jawa Barat untuk mengikuti itikaf, amalan meraih malam Lailatul Qadar, Jumat (21/3/2025). Kemenag memberikan tanggapan terkait fenomena tersebut.

TRIBUNJATIM.COM - Umat Muslim dianjurkan menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan.

Diantaranya dengan memperbanyak itikaf dan meningkatkan ibadah.

Sebab pada 10 malam terakhir terdapat malam istimewa yakni malam Lailatul Qadar di malam-malam ganjil.

Hal ini membuat sebagian umat Islam bersemangat dalam beribadah dengan menyibukkan diri di masjid.

Salah satunya dengan mendirikan tenda di lingkungan masjid, seperti yang terjadi di Masjid Raya Habiburrohman, Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari Antara via Kompas.com, Jumat (21/3/2025), sebanyak 1.500 orang dari sejumlah daerah di Indonesia mulai mendirikan tenda di masjid tersebut.

Baca juga: Warga Pasang Tenda Demi Ikuti Itikaf di Masjid untuk Raih Lailatul Qadar, Takmir Siapkan 500 Kavling

Bahkan diperkirakan orang yang akan melaksanakan itikaf mencapai 7.000 saat puncak malam ke 27 Ramadan.

Itikaf sendiri adalah salah satu ibadah umat Islam yang dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI Arsad Hidayat mengungkapkan, mendirikan tenda di lingkungan masjid adalah bentuk mendekatkan diri dengan masjid bagi umat Muslim.

"Mereka ingin melaksanakan itikaf, kemudian mencari lokasi untuk itikaf di masjid dan mendirikan tenda," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (26/3/2025).

Umat Islam mencari keutamaan malam Lailatul Qadar dengan cara beritikaf secara khusyu, salah satunya adalah dengan mendirikan tenda.

"Karena tenda yang nempel ke masjid itu merupakan bagian dari masjid itu sendiri," imbuhnya.

ITIKAF - Warga membaca Alquran saat mengikuti itikaf di Masjid Habiburahman, Bandung. Uniknya mereka memasang tenda untuk tempat istirahat dan tidur, Rabu (26/3/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Dua amalan 10 hari terakhir menurut Rasulullah SAW

Arsad kemudian menjelaskan, ada dua hal yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW saat memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan.

"Pertama, beliau meningkatkan intensitas beribadah, kedua memperbanyak iktikaf di masjid," ujar Arsad. 

Menurut Arsad, Rasulullah SAW selalu meningkatkan intensitas beribadah dalam 10 hari terakhir Ramadhan dengan cara menghidupkan malamnya serta mengajak keluarganya.

Hal itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh istri nabi yaitu Siti Aisyah.

"Hadits dari Siti Aisyah yang mengatakan bahwa Rasulullah, apabila telah masuk sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, maka beliau: mengencangkan sarungnya (meningkatkan intensitas ibadahnya), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya," (HR. Bukhari Muslim).

"Harapannya di samping mendapatkan Lailatul Qadar juga untuk menghidupkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan," tutur Arsyad.

Selain meningkatkan ibadah, Rasulullah SAW juga melaksanakan iktikaf.

Baca juga: Malam 27 Ramadan 1446 H, ini Tata Cara dan Niat Itikaf di Masjid untuk Raih Kemuliaan Lailatul Qadar

Pelaksanaan iktikaf wajib dilakukan di masjid.

"Namanya iktikaf, ini kan salah satu syaratnya tidak bisa dilakukan kecuali di masjid," imbuh Arsad.

Dua amalan utama Rasulullah SAW itu, lanjut Arsad, kemudian diikuti oleh istri dan para sahabat seperti dalam hadis berikut ini:

"Dari Aisyah r.a., istri Nabi Muhammad, bahwasannya Nabi Muhammad i’tikaf di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan hingga wafatnya, kemudian ustri-istri beliau i’tikaf setelah kepergiannya," (Muttafaqun ‘alaih).

Sebagian umat Islam mendirikan tenda di lingkungan masjid untuk beriktikaf meraih keutamaan malam Lailatul Qadar. (Tangkapan layar akun TikTok CBS_Official)

Sementara itu, Guru Besar Tafsir UIN Raden Mas Said Surakarta juga menambahkan, iktikaf hukumnya sunnah muakkadah bagi setiap Muslim di saat 10 terakhir di bulan Ramadan. 

Berdasarkan hadits yang sahih, menurut Hasan, Rasulullah pernah bersabda: 

"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar didasari iman dan mencari pahala kepada Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni".

Bahkan, lanjutnya, para salafusshalih tidak tidur untuk memaksimalkan dalam berikhtiar mendapatkan keberkahan di ujung malam akhir bulan Ramadan.

Termasuk, melakukan iktikaf di dalam masjid.

"Maka tidak heran para salafusshalih menghidupkan malam-malam tersebut," ucapnya kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Bolehkah Tidur saat Itikaf di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan? ini Penjelasan Hukumnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini