Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Memasuki periode H+2 Lebaran pada Rabu (2/4/2025), terpantau di Stasiun Malang masih dipadati pemudik.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, itu karena masa libur Lebaran yang cukup panjang, sehingga ada sebagian pemudik yang baru melakukan perjalanan.
"Pada H+2 Lebaran ini, pemudik yang melakukan perjalanan kereta api masih cukup tinggi. Berdasarkan data pada pukul 10.00 WIB, tercatat ada sebanyak 6.607 penumpang di Stasiun Malang," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (2/4/2025).
Dari jumlah tersebut, dengan perincian 2.909 penumpang berangkat dan sisanya atau 3.698 penumpang turun.
Data tersebut terus bertambah sampai malam hari.
"Mayoritas pemudik yang berangkat dari Stasiun Malang, merupakan penumpang kereta api jarak jauh. Didominasi tujuan Jakarta, Yogyakarta, dan Banyuwangi," tambahnya.
Di sisi lain, Stasiun Malang juga telah melakukan antisipasi arus balik Lebaran. Dengan melibatkan ratusan relawan, guna membantu serta memastikan kelancaran arus penumpang di stasiun.
"Kami libatkan semua pihak, termasuk ratusan relawan dari komunitas Railfans dan Pramuka. Ada 3 komunitas Railfans yang dilibatkan sebagai relawan, yaitu Sahabat Kereta, Java Train, dan Malangraya 444," ungkapnya.
Baca juga: Selama Arus Mudik Lebaran, Belasan Ribu Kendaraan Melintas di Jalan Tol Kraksaan-Paiton Probolinggo
Dalam pelaksanaan tugas, para relawan berperan aktif memberikan informasi perjalanan, membantu penumpang di area stasiun, serta memastikan kelancaran arus penumpang.
"Setiap harinya selama periode angkutan mudik Lebaran ini, delapan anggota Railfans dan delapan anggota Pramuka ditempatkan di Stasiun Malang," tambahnya.
Dengan keterlibatan berbagai elemen tersebut, pihaknya optimistis pelaksanaan angkutan mudik Lebaran di Stasiun Malang dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Kami sangat mengapresiasi semangat dan keikhlasan para relawan yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penumpang. Dengan partisipasi dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat, menunjukkan bahwa transportasi angkutan umum khsusunya kereta dapat berjalan lebih optimal," pungkasnya.