Petugas mendatangi langsung lokasi kejadian, menemui sumber informasi, serta melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut.
Dari hasil penyelidikan, Kapolres Suryanto mengungkapkan bahwa penyebar informasi hoaks berinisial NA.
Ternyata kejadian yang dialami hanyalah kesalahpahaman yang dipicu oleh rasa takut NA saat melintas di lokasi.
Pada malam kejadian sekitar pukul 20.00 WITA, NA baru saja pulang dari Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Ketika melintas di ruas jalan Lokpahar, ia melihat ada potongan seng dan batang kayu yang melintang di jalan.
Baca juga: Sia-sia Dwi Ngaku Dibegal saat Mudik, Kebohongan Terkuak, Malu Pulang Kampung Tak Bawa Uang Rp8 Juta
Berinisiatif untuk membersihkan jalan, NA turun dari sepeda motornya untuk mengangkat benda-benda tersebut.
Namun, tiba-tiba ia merasa dilempar oleh sesuatu dari semak-semak di sekitar jalan.
Dalam kondisi panik dan ketakutan, ia segera meninggalkan lokasi dan menuju rumah warga yang berada sekitar 500 meter dari tempat kejadian.
Sesampainya di rumah warga, NA bertemu dengan Ronsianus Jebarus dan Gregorius Woi.
Mereka kemudian mengantar NA kembali ke lokasi untuk memastikan situasi.
Saat mereka kembali sekitar pukul 20.20 WITA, potongan seng dan batang kayu tersebut masih ada di tempatnya.
Tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain di sekitar lokasi.
Setelah informasi tentang adanya begal menyebar di media sosial, masyarakat Desa Satar Nawang merasa resah.
Warga keberatan karena wilayah mereka dianggap sebagai daerah rawan kejahatan.
Kemudian warga meminta kepolisian untuk segera menindaklanjuti dan memberikan teguran kepada NA serta istrinya, ARM, yang juga ikut menyebarkan informasi tersebut melalui akun pribadinya.