"Makan juga belum sanggup karena kondisi rahangnya luka parah dan masih minum susu lewat pipet," jelasnya.
Sedangkan hingga saat ini, pihak keluarga terduga pelaku belum ada itikad baik terhadap keluarga korban.
"Karena pelaku (pembalap liar) telah meninggal dunia, kami berharap ada itikad baik dari keluarga pelaku," tuturnya.
Syaikhu mengatakan telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian secara langsung, usai kejadian tersebut.
Dia menambahkan, dari pihak polisi, terakhir kali menjenguk Thaif pada tanggal 30 Maret di rumah sakit untuk mengurus Jasa Raharja.
"Tadi barusan saya ditelepon polisi yang mengurus kejadian adik saya, katanya pihak keluarga penabrak sejak tanggal 30 sudah dikasih nomor saya dan disuruh jenguk ke rumah sakit."
"Tapi sampai sekarang pihak keluarga penabrak sama sekali belum menghubungi saya dan keluarga," jelasnya.
Baca juga: Protes Sopir Travel Nyetirnya Lambat, Nina Malah Ditelantarkan di SPBU usai Dioper: Kok Ngotot
Thaif yang jadi korban kecelakaan hingga dirawat berhari-hari dan menghabiskan waktunya selama Lebaran di RS Karyadi.
Sudah jatuh tertimpa tangga, Thaif ternyata juga dihujat di aplikasi media sosial TikTok.
Syaikhu mengatakan saat kejadian tersebut, banyak yang mengupload konten di TikTok dan merasa kehilangan penabrak.
"Tapi kronologi kalau dia menabrak Thaif ditutupi, malah Thaif yang dihujat, menyalahkan dan memfitnah kalau dia kecelakaan gara-gara asal nyebrang. Padahal Thaif ditabrak," tegas Syaikhu.
Baca juga: Rusdianto Bawa Anak Difabel Malah Diturunkan Sopir Bus di Tengah Jalan Tol, Padahal Tiket Rp1,3 Juta
Sementara itu kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang melibatkan kereta api dan sepeda motor, Sabtu (5/4/2025).
Kereta Api Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi menabrak motor di perlintasan kereta api Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk.
Akibat kecelakaan tersebut, dua ibu-ibu, Lina (32) dan Yayuk (35), tewas di lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi mata, Wahyudi, kedua korban merupakan warga Desa Pucuk.