Ini Langkah Pemkab Bojonegoro Wujudkan Ambisi Jadi Lumbung Pangan Nasional

Penulis: Misbahul Munir
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANEN RAYA - Pemkab Bojonegoro mengikuti panen raya padi serentak secara hybrid yang digelar secara nasional bersama Presiden Prabowo Subianto yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Di Bojonegoro panen raya dilaksanakan di areal persawahan seluas 400 hektare di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Misbahul Munir

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program swasembada pangan nasional melalui penguatan sektor pertanian di daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh ini ditegaskan saat Pemkab Bojonegoro mengikuti panen raya padi serentak secara hybrid yang digelar secara nasional bersama Presiden Prabowo Subianto yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025) sore.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Nurul Azizah dan jajaran Forkopimda meninjau langsung panen raya di areal persawahan seluas 400 hektare di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.

Baca juga: Libur Lebaran 2025 Usai, 2.308 Pemudik Bertolak dari Stasiun Bojonegoro

Dalam momen tersebut, Setyo Wahono ikut panen bersama petani menggunakan mesin panen modern (harvester).

“Bojonegoro memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Kami ingin menjadikan daerah ini sebagai salah satu lumbung padi terbesar, tidak hanya di Jawa Timur, tapi juga secara nasional,” tegas Setyo Wahono.

Dari panen seluas 400 hektare di Sukorejo, diperkirakan dihasilkan sekitar 2.400 ton padi. Jumlah ini baru sebagian dari total keseluruhan 1.500 hektare lahan sawah produktif di Bojonegoro, yang berpotensi menghasilkan hingga 9.000 ton padi.

Tak hanya panen, Pemkab Bojonegoro juga menyaksikan langsung proses pembayaran uang muka pembelian gabah kering panen (GKP) dari Bulog kepada petani. Tahun ini, pemerintah menetapkan harga GKP sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga yang dinilai sangat membantu petani dan menjaga stabilitas rantai pasok pangan nasional.

“Kebijakan ini sangat memuaskan dan membahagiakan petani. Harga yang menguntungkan di tingkat bawah akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan mereka,” ujar Setyo.

Baca juga: Mobil Dinas Pemkab Bojonegoro Dipakai Libur Lebaran di Sumatera, Ternyata Kendaraan Camat

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan, lanjut Wahono, Pemkab Bojonegoro akan terus berupaya menyediakan berbagai fasilitas pendukung pertanian.

Di antaranya, bantuan benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), program pompanisasi, optimalisasi lahan, hingga rencana pembangunan jaringan irigasi modern.

"Permasalahan petani sejak dulu adalah masalah pengelolaan irigasi pertanian. Hal itu akan menjadi fokus kami kedepan untuk menata irigasi yang lebih baik sehingga bisa meningkatkan produksi padi," tambahnya.

Langkah-langkah strategis ini, penuturan Wahono selaras dengan arahan pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui sinergi antara pusat dan daerah, serta dukungan berbagai pihak, termasuk Bulog sebagai penyerap hasil panen petani.

Dengan kesiapan dan dukungan penuh dari sektor pertanian, Bojonegoro digadang-gadang akan menjadi salah satu motor penggerak utama kemandirian pangan Indonesia.

Berita Terkini