TRIBUNJATIM.COM - Kasus rudapaksa yang diduga dilakukan dokter residen anestasi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad), Priguna Anugerah (31), viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.
Dokter residen itu melakukan aksi bejatnya pada pertengahan Maret 2025 di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS.
Perbuatan tak senonoh dokter PPDS tersebut banjir hujatan warganet alias netizen.
Dokter Tirta pun merespon keras kelakuan bejat dokter PPDS Anestesi di RSHS Bandung itu.
Baca juga: Viral Dokter PPDS Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien Pakai Obat Bius, Nasib Pelaku Kini Ditahan
Dalam cuitannya pada Rabu (9/4/2025), dokter Tirta mengatakan bahwa kasus tersebut sangatlah memalukan. Apalagi, kasus itu mencoreng kepercayaan pasien ke dokter di seluruh Indonesia.
Dokter Tirta juga berharap agar dokter PPDS rudapaksa keluarga pasien itu dihukum seberat-beratnya.
Ia juga menyinggung perihal apakah ada korban lain atau tidak dalam kasus tersebut.
"Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS," tulisnya.
Imbuhnya, "Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia.
Pelaku harus dihukum seberat-beratnya dan investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak.
Dukunganku untuk korban dan keluarganya."
Baca juga: 5 Fakta Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien, Dalih Cek Darah tapi Disuntik Bius, Ini Nasibnya
Sebelumnya, diketahui seorang dokter PPDS Anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran atau Unpad melakukan pemerkosaan kepada keluarga pasien.
Peristiwa itu terjadi pada Maret 2025 lalu di RS Hasan Sadikin atau RSHS Bandung, Jawa Barat.
Peristiwa terjadi ketika korban yang sedang menunggu keluarganya mendadak diajak pelaku untuk melakukan sebuah prosedur medis. Korban kemudian tak sadarkan diri lantaran dalam proses itu, pelaku memasukkan obat penenang midazolam.