TRIBUNJATIM.COM - Simak info tarif listrik per kWH periode April 2025.
Dilansir dari informasi resmi Kementerian ESDM, tarif tenaga listrik Triwulan I tahun 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan Agustus-Oktober 2024.
Berdasarkan realisasi tersebut, secara akumulasi seharusnya tarif listrik mengalami kenaikan namun diputusan jika pada Triwulan I tahun 2025 tidak mengalami kenaikan atau tetap.
"Tarif tenaga listrik Triwulan I 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan Agustus hingga Oktober tahun 2024, secara akumulasi seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik, namun diputuskan tarif tenaga listrik Triwulan I Tahun 2025 adalah tetap yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode Triwulan IV Tahun 2024 sepanjang tidak lain oleh Pemerintah," tulis ESDM, dikutip dari Tribun Jateng pada Rabu (9/4/2025).
Diketahui jika tarif listrik pada bulan April 2025 masih sama tanpa mengalami perubahan.
Baca juga: Pelanggan Sambat Tagihan Mendadak Melonjak, PLN Bantah Tarif Listrik Berubah Pasca Diskon 50 Persen
Dikutip dari laman resmi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berikut rinciannya:
- Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh
- Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh
- Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh
- Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh
- Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh
- Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh
- Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh
- Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh
- Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh
- Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh
- Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh
- Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum, Rp 1.699,53 per kWh
- Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh.
Baca juga: Mulanya Bayar Rp66 Ribu, Warga Kaget Tagihan Listrik Melonjak Jadi Rp1,36 Juta, Padahal Rumah Kosong
Harga tarif listrik pelanggan listrik bersubsidi juga tidak mengalami perubahan, berikut rinciannya:
- Pelanggan rumah tangga daya 450 VA bersubsidi sebesar Rp 415 per kWh
- Pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi sebesar Rp 605 per kWh
- Pelanggan rumah tangga daya 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) sebesar Rp 1.352 per kWh
- Pelanggan rumah tangga daya 1.300-2.200 VA sebesar Rp 1.444,70 per kWh
- Pelanggan rumah tangga daya 3.500 ke atas sebesar Rp 1.699,53 per kWh.
Tagihan listrik melonjak usai diskon 50 persen
Sementara itu, media sosial diramaikan dengan curhatan warganet perihal tagihan listrik yang melonjak drastis.
Ini setelah program diskon 50 persen berakhir.
Salah satu pengguna X (dulu Twitter), mengeluhkan tagihan listrik rumah kosong miliknya tiba-tiba melonjak hingga Rp1,36 juta di April 2025.
Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp66 ribu per bulan.
“Status rumah kosong, bilangnya karena kurang bayar dari beberapa bulan lalu akibat dari meteran buram,” cuitnya.
Dia pun melampirkan riwayat penggunaan listrik 3 bulan terakhir.
Pada Februari 2025, tagihannya mencapai Rp66.745 dengan kWh sebesar 88,0.
Satu bulan setelahnya juga tagihan serupa.
Namun, pada April 2025, tagihan listriknya meningkat hingga Rp1,36 juta dengan kWh 901,0.
Curhatan lain datang dari pengguna @ri_fiiiii yang menyebut tagihan listriknya naik dua kali lipat.
Sebelum ada diskon tarif listrik pada Januari–Februari 2025, tagihannya hanya sekitar Rp300 ribu.
Tapi kini, tagihannya menyentuh angka Rp600 ribu meski pemakaian listrik tidak berubah signifikan.
“Aku yg biasa 300-an sekarang hampir 600 ribu 300-an itu sebelum dapat potongan yg bulan Januari Februari. Itu paling gede 350, kemaren ngecek hampir 600 ribu,” cuitnya.
Di sisi lain, akun X @ManismaduAsik justru melihat tagihan listriknya masih normal walaupun terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya ketika diskon tarif listrik berlaku.
Baca juga: Ikut Program Diskon 50 Persen Tarif Listrik, Warga Syok Tagihan Malah Meledak, PLN: Sesuai Pemakaian
“Barusan aku cek, sebelum dapat potongan emang Rp500.000, pas dapat potongan jadi Rp250.000 tapi sekarang kembali ke semula Rp500.000 untuk 900 watt,” tuturnya.
PT PLN (Persero) melalui Vice President Komunikasi Korporat, Grahita Muhammad, memberikan klarifikasi.
Ia menegaskan bahwa tarif listrik sejak 1 Maret 2025 kembali ke tarif normal, setelah sebelumnya selama Januari–Februari diberikan diskon 50 persen oleh pemerintah.
“Untuk Triwulan Kedua 2025, tarif listrik tidak berubah. Tarif kembali normal, bukan naik,” jelas Grahita saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025) mengutip Wartakotalive via Tribun Jateng.
Menurutnya, lonjakan tagihan yang dialami pelanggan disebabkan oleh kenaikan pemakaian listrik, bukan perubahan tarif.
"Kami imbau pelanggan memantau penggunaan mereka lewat aplikasi PLN Mobile," tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com