Berita Viral

Viral Dokter PPDS Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien Pakai Obat Bius, Nasib Pelaku Kini Ditahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUDAPAKSA KELUARGA PASIEN - Ilustrasi stetoskop dokter. Tengah viral di media sosial seorang dokter PPDS Unpad merudapkasa keluarga pasien menggunakan obat bius. Kini pelaku telah ditahan. Kampus mengecam dan memberhentikan pelaku dari PPDS, Rabu (9/4/2025).

TRIBUNJATIM.COMĀ - Seorang dokter PPDS rudapaksa keluarga pasien viral di media sosial.

Kasus ini ramai menjadi sorotan di media sosial X.

Adapun pelaku diduga dokter anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Kasus dugaan kekerasan seksual ini diunggah salah satunya oleh akun @txtdari**** yang membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp kepada seorang dokter.

Pesan tersebut berisi laporan dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan dua dokter residen di RSHS kepada keluarga pasien.

"Selamat malam dok. Maaf mengganggu. Dok, saya dapat informasi ada 2 residen anestesi Unpad melakukan pemerkosaan ke penunggu pasien (menggunakan obat bius, ada bukti CCTV lengkap)," bunyi pesan dalam tangkapan layar tersebut, Selasa (7/4/2025).

Baca juga: Dokter Kaget Kena Penundaan Pengangkatan CPNS, Terlanjur Resign dari Tempat Kerja: Bukan Solusi

Bahkan "PDDS" menjadi salah satu kata populer yang banyak diperbincangkan di X pada Rabu (8/4/2025) siang.

Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) Unpad, Dandi Supriadi mengonfirmasi kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswanya.

"Benar, ada insiden yang diduga melibatkan satu orang residen (bukan dua) yang merupakan mahasiswa kami," kata Dandi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).

Unpad dan RSHS telah menerima laporan pelecehan seksual tersebut.

Pelaku pemerkosa adalah mahasiswa peserta PPDS Fakultas Kedokteran Unpad.

Dia melakukan tindak pemerkosaan kepada anggota keluarga pasien di area rumah sakit RSHS pada pertengahan Maret 2025.

"Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," bunyi pernyataan resmi Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Baik Unpad maupun RSHS, berkomitmen untuk mengawal kasus ini dengan tegas, adil, dan transparan.

Pihaknya juga memastikan akan mengambil tindakan yang adil bagi korban dan keluarga.

Ilustrasi Unpad. (unpad.ac.id)
Halaman
12

Berita Terkini