Tidak hanya itu, penyiksaan juga dilakukan oleh belasan orang lainnya yang belum diketahui apakah karyawan dari perusahaan sama atau pihak eksternal.
"Bos perusahaan itu panggilannya Alam, terus saya tanya lagi (Ke korban), itu ada berapa orang yang ngeroyok?"
"Dia bilang, sekitar 15 orang. Terus, orang mana? Orang China, orang Tiongkok, ada yang dia kenal juga orang Indonesia ngeroyok dia," tuturnya.
Subyantoro mengungkapkan akibat penyiksaan itu, korban mengalami sejumlah luka hingga kemudian dikabarkan Staf KBRI Kamboja telah meninggal dunia pada Senin (14/4/2025) pagi.
Jenazah kemudian akan dikebumikan di Kamboja.
"Luka banyak, kayak muka di mata itu lebam, terus di tangan, di kaki, di badan, dan di bagian belakang di bokong itu kayak luka kebakar."
"Lalu luka melepuh juga, terus di bagian kepala itu dia pendarahan otak, kemungkinan luka karena disetrum, kemungkinan besar kebanyakan itu karena disetrum, dipukul gitu," pungkasnya.
-----
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.