Karena kondisi ini Dinas PUPR kesulitan menemukan solusi konstruksi yang pas untuk mengantisipasi patahan dan sungai purba yang ada.
"Kami coba uruk lagi, meskipun amblas kami uruk terus sampai nanti ketemu posisi stabilnya sampai mana," paparnya.
Salah satu solusi yang akan dicoba adalah menggunakan gorong-gorong yang sudah ditentukan kekuatannya.
Solusi lainnya adalah menggunakan konstruksi flyover di atas sungai purba itu.
Untuk konstruksi ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar.
"Kami tidak mau gegabah, kami akan perhitungkan dengan cermat faktor geologi di lokasi," tandasnya.
Jalan Gunung Tugel di Desa Samar pernah longsor pada pertengahan 2022.
Longsor susulan lebih besar terjadi pada Oktober 2022 sehingga hanya menyisakan seperempat badan jalan.
Jalan ini merupakan akses angkutan perintis Damri yang menghubungkan Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten Ponorogo.
Pemkab Tulungagung kemudian memperbaikinya dengan pertimbangan jalur ini juga vital untuk angkutan susu hasil peternakan warga.
Namun bencana alam kembali terjadi pada 20 November 2024, longsor hampir menjatuhkan badan jalan ke arah jurang.
Longsor juga merusak konstruksi talut jalan yang baru selesai dikerjakan.
Dari kejadian ini terungkap adanya sungai purba dan patahan tektonik