Berita Viral

Rawat Ayah hingga Meninggal Sendirian, Raka Siswa SMP Sedih Dicecar Kakak soal Warisan: Gak Peduli

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAWAT AYAH SENDIRIAN - Tangkapan layar unggahan Dedi Mulyadi, Minggu (27/4/2025) menunjukkan momen sang Gubernur Jawa Barat mengunjungi Raka. Raka adalah siswa SMP yang viral karena merawat ayahnya yang sakit sendirian sampai wafat. Kini dicecar soal warisan oleh empat kakaknya.

Sementara ibunya, kata Raka, kondisinya memang sudah menikah lagi setelah bercerai dengan ayahnya.

"Palebah rek maot emung datang, ari palebah waris hayang, eta biasa hirup (ketika sakit gak mau datang, ketika soal warisan pada mau, itu biasa hidup," timpal KDM.

Ketika mambahas masalah warisan ini, Dedi Mulyadi mengimbau Raka yang masih kelas 1 SMP ini tidak terlalu ikut campur.

"Urusan kakak ngejar warisan biar lah, kamu kebagian WC juga gak apa-apa," kata KDM.

Baca juga: Sindir Sosok Dedi Mulyadi Youtuber atau Gubernur, Razman Mewakili GRIB Jaya: Selalu Cuap-cuap

Raka juga bercerita bahwa dia rencananya akan tinggal bersama adik ibunya untuk sementara.

Tak disangka, Raka juga diberi kejutan oleh Dedi Mulyadi, yaitu dijadikan anak asuh oleh putra dari KDM yang merupakan anggota DPRD Jabar yang juga memiliki istri seorang wakil bupati.

"Udah kamu sekolah, itu nanti Maula Akbar itu jadi bapak asuh kamu, yang nyekolahin kamu sampai tamat SMA, kesempatan jadi anak angkatnya wakil bupati, anak angkat anggota DPRD Provinsi Jabar," ucap KDM.

Raka pun sempat berpikir beberapa saat sampai akhirnya dia mengiyakan tawaran Dedi Mulyadi tersebut.

Sebelumnya, Eka Prasetia Santana, tetangga sekaligus pemilik akun TikTok yang mengunggah video saat ayah Raka meninggal dunia, mengungkapkan bahwa R dan ayahnya baru menghuni kontrakan itu selama kurang lebih satu pekan.

“Sebelumnya mereka tinggal di Kampung Sindangsari, RT 01 RW 01,” ujar Eka, Rabu (23/4/2025).

“Kalau sudah punya KTP di sana (Sindangsari), berarti sudah cukup lama tinggal di sana,” tambahnya.

Mendapati sang ayah meninggal, warga sekitar langsung bergerak.

Mereka memandikan jenazah, menyolatkannya, dan menunggu kabar dari kerabat almarhum.

“Waktu itu masyarakat dan pengurus setempat sepakat untuk memandikan dan menyolati jenazah terlebih dahulu, sambil menunggu kabar dari saudara atau anak-anak almarhum,” jelas Eka.

Terkait kabar yang menyebut adanya penelantaran jenazah, Eka membantah dengan tegas.

Halaman
123

Berita Terkini