TRIBUNJATIM.COM - Akibat tak ada fasilitas kesehatan di desa, seorang warga Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, bawa jenazah kakaknya pakai sepeda motor yang telah dimodifikasi.
Warga bernama Peo Samania ini membawa mayat kakaknya yang baru meninggal di Rumah Sakit Toto ke rumahnya.
Video yang merekam kejadian ini pun sempat viral di berbagai media sosial.
Jenazah ini akan dibawa ke rumah duka yang berada di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, yang terletak di perbatasan Gorontalo dan Sulawesi Utara (Sulut).
Perjalanan membawa jenazah ke rumah duka ini memakan waktu lima jam tanpa fasilitas jalan yang memadai.
Jalan yang dilalui berupa tanah becek, yang sebagian sudah tergerus ban motor sehingga membentuk lubang dalam memanjang.
Kecamatan Pinogu terletak di tengah hutan (enclave), dan belum banyak fasilitas umum yang dibangun di daerah ini, termasuk rumah sakit.
Oleh karena itu, warga yang membutuhkan rujukan rumah sakit harus dibawa ke luar kecamatan dengan menembus hutan.
"Kejadiannya kemarin. Yang meninggal masih saudara saya," kata salah seorang kerabat almarhum, Wawan Thalib, Sabtu (23/8/2025).
Wawan menjelaskan bahwa almarhum Nandar Samania masih terbilang kemenakannya.
Nandar dibawa ke RS Toto dari rumahnya di Desa Tilonggibila juga menggunakan kendaraan yang sama, sebuah motor yang dimodifikasi agar bisa menembus lebatnya hutan.
"Sempat dirawat empat hari di Rumah Sakit Toto," ujar Wawan.
Namun, saat dalam perawatan, Nandar meninggal dunia.
Dari RS Toto, jenazah Nandar dibawa menggunakan mobil ambulans hingga ke Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur.
Setelah itu, jenazah dibonceng menggunakan motor melewati jembatan gantung oleh Peo Samania melalui Desa Tulabolo dan Tulabolo Timur sebelum masuk hutan taman nasional hingga ke Desa Tilonggibila, Kecamatan Pinogu.
Baca juga: Beri Camilan & Minuman Gratis untuk Penumpang, Driver Ojol Cahyana Rela Sisihkan Rp20 Ribu Tiap Hari