Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang karyawan toko modern bernama Ahmad Rafi Ramanda (26) ditangkap Satreskrim Polres Gresik.

Pemuda asal Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan nekat melakukan aksi pencurian di toko modern di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik.

Modusnya, pelaku yang juga karyawan Toko Modern itu, merusak plafon dan mematikan listrik dan data CCTV toko modern tersebut.

Pelaku berpura-pura seakan-akan ada pembobolan dari orang luar.

Pelaku pun membuka brankas dengan kunci yang sebelumnya sudah ia miliki. 

Baca juga: Motor Jurnalis di Surabaya Dicuri Maling, Raib dalam 1 Menit di Minimarket Jalan KH Mas Mansyur

Akibatnya, sejumlah uang senilai puluhan juta di brankas raib.

Kasus pencurian dengan pemberatan itu, diketahui sekitar pukul 05.30 WIB, Minggu (27/4/2025). Bermula saat kondisi toko modern mengalami listrik padam.

Saat itu, pelaku yang juga hendak masuk kerja, melihat ada plafon yang jebol. Selanjutnya 10 menit berselang, saksi Uut Anitasri datang menghampiri pelaku.

Baca juga: Minimarket Masih Jual Produk Mengandung Babi Berlabel Halal, Kasir Akui Tidak Tahu: Tak Ada Arahan

Di sana pelaku memberitahu bahwa ada orang luar yang melakukan pencurian. Dengan bekas plafon yang jebol, dan uang di brankas hilang.

Saksi pun mengecek CCTV saat Sabtu (26/4/2025) malam.

Ditemukan petunjuk dan bisa mengetahui pencuri yang merusak plafon dan membawa uang yang hilang dari dalam brankas senilai Rp Rp 12.220.791.

Baca juga: Nasib Karyawan Minimarket di Jember, Dibacok Maling saat Gagalkan Pencurian Sepeda Motor

Namun, CCTV saat sebelum kejadian diketahui, tidak diputar alias tidak merekam sejak Sabtu, pukul 23.00 WIB.

Selanjutnya, saksi pun melaporkan kejadian ke Polsek Benjeng, dan diteruskan ke Polres Gresik.

Setelah dilakukan penyelidikan dan olah TKP. Kurang dari 24 jam, Petugas gabungan Polres Gresik dan Polsek Benjeng mengamankan pelaku pencurian, yang tak lain karyawan toko modern tersebut.

Baca juga: Pantas Pegawai Klinik di Gresik Sampai Trauma, Keguguran 2x dan saat Resign Diminta Bayar Rp 15 Juta