Berita Viral

Tangis Mak Halimah Penjual Gorengan Tak Menyangka Dapat Bantuan Rp50 Juta, Janji Buat Modal Usahanya

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANGIS PENJUAL GORENGAN - Mak Halimah, warga Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, menangis di pelukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Sabtu (26/4/2025). Ia kaget dapat bantuan Rp50 juta.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang nenek penjual gorengan menangis terharu saat dapat uang kaget dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Nenek yang biasa disapa Mak Halimah itu pun tak kuasa membendung air matanya saat mendapat bantuan uang tunai Rp50 juta.

Wanita berusia 75 tahun itu pun menangis di pelukan Dedi Mulyadi.

Baca juga: Tipu Pensiunan PNS, Mantan Karyawati Bank Tilep Rp792,5 Juta, Ngaku untuk Pinjaman 3 Nasabah

Momen mengharukan Mak Halimah itu pun diunggah di akun media sosial Dedi Mulyadi.

Mak Halimah merasa sangat senang ketika mendapatkan bantuan dari Dedi Mulyadi.

Betapa tidak, ia diberi hadiah uang tunai Rp50 juta.

Hadiah yang didapat tersebut diberikan langsung oleh Dedi Mulyadi.

Nenek penjual gorengan tersebut bahkan mendapatkan hadiah uang tunai dari Wali Kota Depok, Supian Suri, dan sejumlah pejabat lainnya.

"Ya Allah, tiba-tiba saya dapat rezeki melimpah," ungkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Senin (28/4/2025).

"Ini pertama kali saya lihat uang tunai sebanyak ini," imbuh Mak Halimah.

Sambil menahan isak tangis, Mak Halimah mengungkapkan, uang yang didapat tersebut akan digunakan untuk menambah modal usahanya.

Karena kesehariannya berjualan bala-bala (bakwan) dan air mineral.

"Uangnya untuk tambahan modal, juga perbaikan rumah, dan sisanya ditabung. Pesannya tidak boleh dihabiskan," jelasnya.

"Terima kasih sekali lagi, supaya berkah dan sehat semua. Uangnya saya pakai. Semoga bisa bertemu lagi," tutupnya.

Halimah, warga Kelurahan Ratujaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, menangis di pelukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Tangkapan layar)

Sementara itu, Dedi Mulyadi kembali menjawab keluhan masyarakat Jabar lewat solusi konkret kepemimpinannya.

Pria yang karib disapa Bapak Aing tersebut, baru-baru ini membuat warga Citayam, Kota Depok, tersenyum.

Dia menegaskan bakal membangun underpass Citayam pada 2026 sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Kota Depok.

Keterangan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-26 Kota Depok pada Sabtu (26/4/2025). 

"Saya juga punya janji untuk tahun 2026 membuat underpass di Depok di Pasar Citayam agar tidak macet," ujar Gubernur Jabar dalam keterangannya di Instagram @dedimulyadi71, dikutip Minggu (27/4/2025).

Baca juga: Bapak 11 Anak Mau Salat Istikharah Dulu saat Diminta Ikut KB, Mengaku Niatnya Baik: Kan Enggak Harus

Tak hanya itu, kepala daerah yang disapa KDM ini juga berjanji untuk membangun taman air mancur di Depok.

Pembangunan air mancur ini dengan memanfaatkan situ-situ atau danau yang ada di kota yang saat ini dipimpin oleh Supian Suri tersebut.

Bertepatan dengan HUT ke-26 Kota Depok, Dedi Mulyadi juga mengampaikan ucapan selamat dan doa dan bakal menghadiri perayaan hari ulang tahun kota yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Jakarta tersebut. 

"Semoga Depok semakin baik pengelolaan pemerintahannya, layanan kebersihannya, baik layanan pemadam kebakarannya, baik pembangunan rumah rakyat miskinnya, baik penataan kotanya," ucap sang gubernur.

Sebagai Gubernur Jabar, Dedi menegaskan bahwa dirinya akan senantiasa hadir dalam berbagai peringatan hari jadi Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Barat.

Menurutnya, hal itu menjadi bagian dari spirit yang ingin ia bangun.

"Dan paling utama adalah bahwa saya akan terus bekerja memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat."

"Kemudian memotivasi jajaran kepala dinas, badan, maupun para Bupati Wali Kota, para lurah, para camat, para kepala desa, agar kita meningkatkan layanan di Jawa Barat dan menjadi provinsi yang maju," harap KDM.

Baca juga: Pasien Rela Beli 13 Kursi Pesawat Demi Berobat ke RS Fasilitas Lengkap, Diduga Bayar Rp60 Juta

Nasib serupa dialamai pria tunanetra bernama Kusnandar yang merupakan penjual kerupuk bangka keliling asal Majalaya, Jawa Barat.

Dia tetap tegar mencari nafkah sebagai kepala keluarga untuk anak istrinya di rumah, meski pernah kena tipu saat berjualan.

Meski mendapat musibah, dia tetap berjualan meski HP dan uang hasil jualan kerupuknya sempat raib dibawa orang.

Kisah perjuangan pedagang kerupuk tunanetra keliling ini pun jadi sorotan karena sungguh mengiris hati.

Pedagang tunanetra ini ditemukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di pinggir jalan.

Saat itu, pedagang ini mengenakan kacamata hitam, membawa plastik besar berisi kerupuk dagangan dan keliling jalan kaki menggunakan tongkat.

Dia juga membawa tas selempang yang berisi uang hasil penjualan.

Awalnya, Dedi memborong dagangannya seharga Rp396.000 dengan uang Rp400.000.

Namun Dedi mengetesnya dengan memberikan uang lembaran Rp2000-an.

Penjual kerupuk tunanetra yang tak kenal Dedi ini pun sambil berbicara sopan dan halus tetap memberikan uang kembalian Rp4000 ke sang Gubernur.

"Ini duitnya Rp400.000 ribu nih," kata Dedi sambil memberikan beberapa lembar uang Rp2.000-an.

"Kembalian jadi Rp4000, mangga, hatur nuhun bapak, sehat selalu," kata si pedagang kerupuk tunanetra tersebut sambil memberikan uang kembalian.

Sedih kondisi si penjual yang begitu mudah tertipu orang, Dedi mencoba mengajak Kusnandar untuk mengobrol dalam mobil.

Di sana Kusnandar mengaku bahwa dia awalnya merupakan tukang pijat.

Tangkapan layar media sosial Gubernur Dedi Mulyadi, Senin (21/4/2025). Kisah perjuangan seorang pedagang kerupuk tunanetra keliling yang kena tipu saat berjualan sungguh mengiris hati. (TikTok/dedimulyadiofficial)

Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, dia kehilangan penghasilan.

Sehingga dia memutar otak untuk mencari penghasilan menjadi pedagang kerupuk keliling.

Akhirnya hal itu dia lakoni terus sampai sekarang.

Dedi pun penasaran, apakah Kusnandar kerap ditipu orang.

Kusnandar pun mengaku pernah hingga HP cicilan yang belum lunas dibawa kabur.

"Pernah di Dangdeur dulu saat bulan puasa ada yang ngaku-ngaku asisten Pak Dedi, mau ngeborong katanya."

"Terus dibawa keliling, HP diambil, uang diambil. Saya nungguin lama, kemana orangnya," beber Kusnandar.

"Aduh, astagfirullahaladzim," timpal Dedi.

Kusnandar mengaku tak kenal dengan Dedi, namun dia mendengar bahwa Dedi Mulyadi adalah Gubernur Jabar.

Kemudian, Kusnandar disuruh menghitung uang hasil dagangannya yang dia perkirakan sekitar Rp500.000, angka yang biasa dia dapat dari modal Rp390.000 untuk sekali jualan.

Ternyata uang hasil jualannya justru cuma Rp140.000-an, jauh dari omzet biasanya karena sebelumnya dikerjai oleh Dedi.

Setelah itu Dedi Mulyadi mengganti uang modalnya dan memberinya tambahan dua gepok uang senilai Rp10 juta.

"Ini tambahan buat ngelunasin cicilan HP," ucap Dedi Mulyadi memberikan uang gepokan.

"Kebanyakan pak, asli ini?," ucap Kusnandar terkejut saat meraba-raba uang gepokan di tangannya.

Kemudian ucapan Kusnandar soal uang ini untuk membantu anak kuliah membuat Dedi Mulyadi terharu.

"Hebat, mau menguliahkan anak," ucap KDM.

"Ya nyari yang ini aja pak, yang beasiswa gitu pak," ungkap Kusnandar.

Tak sampai di sana, Dedi masih memberikan beberapa lembaran uang Rp100 ribuan lainnya sebagai keuntungan jualan kerupuk.

Berita Terkini