Warga Diwek Jombang Resah dengan Bau Limbah Kedelai yang Menyengat dari Saluran Irigasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIMBAH PRODUKSI - Indra saat menunjukkan adanya limbah di saluran irigasi di Perumahan Citra Raya, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Selasa (29/4/2025). Bau menyengat dari limbah sudah dirasakan warga bertahun-tahun.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Dihantui bau menyengat dari produksi limbah industri, warga perumahan Citra Raya, Kecamatan Diwek, Jombang mulai resah.

Aroma bau tak sedap tercium dari saluran irigasi yang mengitari area perumahan sekitar yang juga berdekatan dengan kawasan pemukiman warga.

Indra, salah satu warga saat ditemui mengatakan, bau menyengat yang tercium dari arah saluran irigasi itu dipenuhi oleh limbah produksi tempe/kedelai.

Diduga, limbah tersebut berasal dari produksi kedelai yang lokasinya juga berada di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

"Bau limbah itu mengalir dari saluran irigasi. Kalau kronologis nya saya kurang paham. Tapi karena rumah warga dekat dengan saluran irigasi, akhirnya menimbulkan bau menyengat," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Warga Mojosari Bojonegoro Protes, Limbah Gudang Bau Menyengat hingga Sebabkan Pusing dan Mual

Indra melanjutkan, munculnya bau limbah ini tidak menentu. Terlebih jika masuk musim kemarau, limbah akan menetap di irigasi karena tidak ada aliran air yang menggenangi.

"Kalau masuk musim hujan mungkin lombang bisa langsung terbawa arus dan terbuang ke sungai. Tapi kalau musim kemarau, endapan itu mengendap di saluran irigasi," katanya.

Ia melanjutkan, di saluran irigasi, bentuk air yang sudah tercemar akan berwarna putih. Meskipun musim hujan, jika debit airnya kecil, limbang tetap akan terlihat.

Baca juga: Sumur Warga Plosolor Kediri Berubah Warna Diduga Tercemar Limbah, DLH Siap Tindak Lanjuti Laporan

Indra berharap, ada solusi efektif untuk mengatasi persoalan limbah yang sudah dialami warga bertahun-tahun ini.

"Kami berharap ada pengolahan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Kalau ada IPAL, mungkin bisa bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan dan tidak menimbulkan bau," ungkapnya.

Sementara itu, Riyadin, selaku Ketua RT 32 Perumahan Citra Raya Jombang juga membenarkan adanya keluhan dari warganya. Menurutnya, isu limbah ini bukan hal baru.

Baca juga: PLN Jombang Angkat Bicara Soal Tagihan Masruroh Penjual Gorengan Keliling, Ada Temuan Levering

"Ini sudah lama sebenarnya. Beberapa waktu lalu ada pertemuan RW, kami sudah mengundang Pak Lurah dan Pak Kasun juga. Dari pertemuan itu, beliau menjanjikan mau segera diselesaikan, namun sampai saat ini belum ada pemberitahuan lagi dari pihak desa," ungkapnya.

Ia melanjutkan, persoalan limbah ini sudah berlangsung sebelum pandemi Covid-19. Bau menyengat terus menghantui warga yang merasa terganggu dengan bau tersebut.

"Itu sangat lama sekali. Bahkan sebelum adanya Covid itu sudah ada. Saat limbah itu muncul, bentuknya putih seperti busa," pungkas Riyadin.

Kini, warga Perumahan Citra Raya hanya bisa menanti langkah pasti terkait penanganan limbah yang terus menerus menghantui warga sekitar. 

Berita Terkini