"Itu cara pemerintah mengelabui. Bahwa kita diajak jalan sehat, agar para buruh terbuat oleh agenda seperti dangdutan dan beragam hadiah yang sudah disiapkan," ucapnya.
Ia turun menyayangkan reaski Pemkab Jombang yang menggelar Jalan Sehat saat peringatan May Day 2025 ini.
Buruh disuguhi agenda dangdutan untuk mengaburkan masalah yang terjadi pada buruh khususnya di Jombang.
Baca juga: Peringati May Day 2025, 10 Ribu Massa Buruh Unjuk Rasa di Surabaya, ini Daftar 23 Tuntutannya
"Seolah-olah tidak ada masalah, sisi lain banyak butuh yang tertindas, banyak buruh mengeluh dan banyak buruh ter PHK," kata pria yang juga Ketua Serikat Buruh Playwood Jombang (SBPJ) anggota Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) ini.
Hadi merinci, banyak kasus yang pihakmys laporkan ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) serta penegak hukum, namun tidak ada tindakan. Meskipun begitu, ia tidak merinci lebih jelas berapa jumlah kasus yang sudah ditangani pihaknya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan jika banyak perusahaan di Kabupaten Jombang yang menggaji buruh di bawah UMK.
"Perusahaan di Jombang yang menggaji buruh sesuai UMK itu hanya 30 persen saja. Sisanya memnayaydengan konsep harian dan borongan, kisaran harga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Jauh dari UMK," pungkasnya.