Berita Viral

Pendaki Ngeluh Disuruh Wajib Sewa Kain Rp5.000 untuk Tolak Bala, Disparpora Bertindak: itu Ilegal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEWA KAIN - Tangkapan layar video posko pendakian Gunung Lawu via Cetho. Pendaki mengeluh disuruh wajib sewa kain Rp5.000 oleh petugas LMDH Desa Anggramanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Pemkab Karanganyar bertindak, Senin (5/5/2025).

"Padahal saya sudah inisiatif nambahin jadi Rp 200.000. Tapi ternyata bilangnya kurang Rp 400.000 karena Rp 150.000 itu satu orang. Kalau begitu sih nipu namanya," ungkapnya.

Tidak mau berdebat dan masalah menjadi panjang, Kumalasari pun akhirnya memberikan kembali uang Rp 300.000 sehingga total yang dibayarkannya Rp 500.000.

"Saya merasa dijebak. Tapi akhirnya sudah kita kasih jadi Rp 500.000, itu juga masih ngotot minta Rp 100.000 sisanya. Saya sama suami kesel, udah ditinggalin saja," tuturnya.

Meski demikian, Kumalasari mengaku tidak kapok untuk kembali liburan di Kota Bandung.

Namun yang pasti, dia tidak akan mau lagi naik delman.

Dia pun berharap wisatawan yang datang ke Kota Bandung bisa lebih berhati-hati ketika naik delman agar kejadian penipuan dan getok harga tidak terulang kembali.

"Kalau mau naik delman, mendingan bayar di awal deh, jangan kepancing. Saya juga berharap bisa ditertibkan lagi delman-delman kayak gitu," tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menanggapi keluhan wisatawan terkait pengalaman buruk saat menggunakan delman di Kota Bandung ini.

Farhan menyatakan Pemerintah Kota Bandung akan segera melakukan penertiban dan razia terhadap delman-delman yang beroperasi di wilayahnya.

"Itulah akibatnya kalau delman enggak dirazia," ujar Farhan di Pendopo, Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, pada Kamis (17/4/2025).

Ia menjelaskan salah satu alasan penertiban adalah karena delman dianggap mengganggu estetika dengan membuang kotoran sembarangan.

"Masalahnya kuda ini kecing enggak, kuda buang kotoran enggak, itu kan harus dibersihkan. Udah gitu getok harga lagi. Jadi pasti akan kami tertibkan," tegasnya.

Farhan juga meminta maaf kepada masyarakat jika penertiban yang dilakukan terlihat keras.

"Bukannya enggak boleh, jadi akan kita tertibkan, jadi mohon maaf apabila penertiban kami terlihat kejam. Tapi bagaimanapun juga, kita mencegah penggetokan-penggetokan harga yang diviralkan oleh masyarakat," tandasnya.

Berita Terkini