Irwan mengaku, pendapatannya dari berdagang tidak menentu. Namun, ia menikmati interaksi dengan para kolektor yang menjadi pembeli setianya.
Irawan juga menyebut, bahwa ia dikenai biaya operasional oleh koordinator CFD setempat. Meski begitu, ia menganggap biaya tersebut masih wajar dan membantu menertibkan para pedagang.
“Kalau enggak ada kayak gitu jadinya berantakan juga. Tapi kalau saya enggak terlalu mahal. Enggak sampai Rp 100 ribu lah,” ujarnya.
Kehadiran pedagang seperti Irawan menjadi warna tersendiri di CFD Jakarta.
Baca juga: Reaksi Aldy Eks Coboy Junior Usai Dituding Tilap Uang Penggemar, Ngaku Khilaf, Ungkap 1 Janji
Selain berolahraga dan bersantai, pengunjung bisa sekalian berburu barang unik seperti Hot Wheels yang dijajakan Irawan.
Seperti diketahui, Program car free day (CFD) di Kota Depok membuka peluang baru bagi para pedagang kaki lima (PKL).
Salah satunya Zaki, penjual kebab Turki asal Krukut, Limo, yang mencoba peruntungan dengan membuka lapak di CFD Jalan Margonda Raya, Minggu (11/5/2025).
Demi mengamankan lokasi jualan yang strategis, Zaki rela berangkat sejak dini hari.
“Saya sudah dari pukul 03.00 WIB di sini, ini kalau tenda sudah ada jadi saya cuma siapin meja dan barang jualan,” kata Zaki kepada Kompas.com.
Baca juga: Sosok Wasman Tukang Bubur Naik Haji, Nabung 12 Tahun untuk Lunasi Ongkos, Jualan dari Harga Rp1000
Zaki membawa sekitar 50–100 porsi kebab dari rumahnya. Persiapan ini tidak dilakukan secara spontan.
Ia sempat melakukan survei lapangan saat CFD pekan lalu dan melihat potensi keuntungan yang cukup tinggi.
“Pas minggu lalu saya kesini, tapi buat lari dan sambil keliling survei. Eh teman saya bilang laku banget jualannya pas CFD, itu cuma satu jam udah bisa langsung pulang,” ungkapnya.
Namun, keberuntungan belum berpihak padanya kali ini. Hingga pukul 08.30 WIB, dagangannya masih belum banyak tersentuh.
Zaki menduga hal ini dipengaruhi oleh lokasi lapaknya yang berada di arah Terminal Depok Baru, area yang cenderung sepi pengunjung CFD.
“Mungkin karena lapak saya kan di arah terminal ya, warga yang ke arah sini paling berapa persen sih? Kebanyakan juga bukan mereka yang lari,” jelas Zaki.