Ia juga berharap, skema slot yang diterapkan selama ini juga dihapus.
Sebagai informasi, cara kerjanya apabila driver taksi online atau pengendara ojol ikut skema slot tersebut, maka akunnya jadi lancar orderan. Tetapi, pendapatannya lebih murah dibandingkan akun reguler, yaitu hanya Rp 5 ribu per trip.
Diketahui, skema slot ini memiliki batasan wilayah serta hanya berlaku di jam-jam tertentu saja.
"Harapan saya, tuntutan para ojol bisa terealisasi. Yaitu, terkait potongan aplikasi maksimal hanya 20 persen dan sistemnya dikembalikan ke skema reguler saja, tidak dipilah-pilah seperti skema slot tersebut," terangnya.
Sementara itu, salah satu pengendara ojol lainnya, Yusuf (28) mengaku tidak berpartisipasi dalam demo dan memilih tetap bekerja serta menyalakan aplikasi.
"Mau bagaimana lagi, kebutuhan untuk rumah masih banyak. Ada susu anak ditambah cicilan motor yang belum lunas," ungkapnya saat ditemui TribunJatim.com ketika menunggu penumpang di sekitar Stasiun Kota Malang.
Yusuf mengaku, aksi dukungan demo dengan mematikan aplikasi di Kota Malang tidak diinformasikan melalui komunitas-komunitas ojol.
Informasi terkait itu, hanya disebar di berbagai akun media sosial.
"Tidak ada aksi seruan nyata. Cuma memang informasinya berseliweran di berbagai media sosial seperti Facebook maupun beberapa grup WhatsApp," tandasnya.