Sedang tarif retribusi parkir bus Rp 18.000 per bus kalau dikalikan tiga ketemunya Rp 54.000 untuk tiga unit bus.
"Berarti tarif parkir dan retribusi pengunjung untuk tiga unit bus itu ketemunya sekitar Rp 780.000. Itu yang disampaikan petugas ke ketua rombongan pengunjung. Kami tidak tahu apa yang disampaikan ketua tim rombongan ke pengunjung, tahu-tahu ada video viral rombongan dari Kediri atau Nganjuk itu," katanya.
Dikatakan Edy, rombongan wisatawan itu akhirnya tidak jadi berkunjung ke kawasan PIPP. Mereka memilih balik kanan dari PIPP.
"Mereka tidak jadi berkunjung ke kawasan wisata Makam Bung Karno. Kami juga tidak apa-apa. Jadi, mereka juga belum dipungut tarif parkir dan retribusi pengunjung," katanya.
Edy menegaskan, tarif parkir tiga unit bus di PIPP Rp 800.000 seperti yang disampaikan pengunjung di video viral itu tidak benar.
Tarif Rp 800.000 itu sudah termasuk tarif parkir dan tarif retribusi pengunjung di kawasan wisata Makam Bung Karno.
"Itu yang Rp 800.000 bukan hanya parkir, tapi juga retribusi pengunjung. Tarif parkir bus Rp 18.000 per unit dan retribusi pengunjungnya Rp 4.000 per orang," katanya.
Menurut Edy, kejadian itu juga menjadi bahan evaluasi bagi Disbudpar sebagai pengelola kawasan wisata Makam Bung Karno.
Disbudpar mengimbau para petugas agar hati-hati dalam memberikan penjelasan kepada pengunjung.
Disbudpar juga akan memasang pengumuman mengenai tarif parkir dan tarif retribusi pengunjung di kawasan PIPP.
"Kami akan pasang pengumuman soal tarif parkir dan tarif retribusi pengunjung di PIPP. Kami juga prihatin dengan kejadian itu. Kami meminta para pengunjung agar berbuat baik dan menjaga kawasan wisata Makam Bung Karno," ujarnya.