TRIBUNJATIM.COM - Aksi penambang emas sesumbar punya bekingan di hadapan kapolres viral di media sosial.
Ia bahkan blak-blakan menelpon seseorang di hadapan kapolres dan mengadu mendapat perlakuan kasar.
Aksi ini dilakukan seorang pemilik alat berat di lokasi tambang emas ilegal (PETI) Sambati, bernama Marten Yosi Basaur.
Marten adu mulut dengan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi.
Bahkan blak-blakan Marten mengaku dibekingi anggota Polda Gorontalo.
Insiden bermula saat Marten mengaku dipanggil ke Mapolres terkait penyitaan alat berat miliknya yang digunakan dalam aktivitas penambangan emas ilegal.
Baca juga: Perhutani Kena Sindir Harusnya Kelola Hutan Malah Sewakan Lahan Buat Tambang, Gubernur: Dosa Ini
Di depan sejumlah anggota polisi, Marten secara terang-terangan melontarkan protes sambil menelepon seseorang.
Ia menyebut bahwa dirinya diperlakukan kasar oleh Kapolres.
"Bang, alatnya saya ditahan. Saya dipanggil ke Polres saya datang, dan Kapolres mo pukul saya bang!” ujarnya dalam sambungan telepon yang disaksikan langsung sejumlah orang di lokasi, dikutip dari Tribun Sumsel pada Kamis (5/6/2025).
Mendengar ucapan itu, Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, langsung masuk ke ruangan dengan raut wajah marah dan membalas pernyataan Marten.
"Tidak ada saya memukul kamu. Saya cuma kasih tahu. Jangan mengancam anggota saya," kata Sigit.
Situasi sempat tegang.
Marten tetap bersikeras bahwa dirinya hampir dipukul, bahkan mengaku memiliki rekaman video sebagai bukti.
Lebih mengejutkan, Marten menyatakan aktivitas penambangan yang ia lakukan mendapat restu dari salah satu anggota kepolisian berpangkat AKBP, yang ia sebut berasal dari Polda Gorontalo.
Pernyataan ini memunculkan dugaan adanya keterlibatan oknum aparat dalam membekingi praktik tambang ilegal di wilayah Boalemo.