Sebelum membangun perusahaan data center dengan Otto, keduanya pernah bekerja di Bank Bali tahun 1985.
Marina kemudian bergabung dengan perusahaan IT Sigma Cipta Caraka tahun 1989.
Perempuan kelahiran 1961 ini juga mendirikan Indonet, layanan penyedia internet (internet service provider) pertama di Indonesia tahun 1994, bersama Otto.
Baca juga: Sosok Pengusaha SPBU Terkaya di Indonesia, Asal Malang, Harta Kekayaannya Capai 1,2 M Dollar AS
Titik penting karier Marina terjadi pada tahun 2011, saat Bersama Otto dan rekan mereka Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia, perusahaan pusat data yang kini menjadi pionir di kawasan Asia Tenggara.
Melansir laman resmi DCII, perusahaan ini adalah pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara dengan tiga lokasi utama, yakni di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.
Tahun 6 Januari 2021 lalu, DCII melantai di bursa saham dengan harga penawaran awal Rp 420 per sahamnya.
Kini nilai saham DCII sudah jauh lebih tinggi, yakni di angka Rp 167.950 (per Jumat, 28/3/2025).
Nilai kapitalisasi pasarnya juga meroket, mencapai sekitar Rp 400 triliun.
Melansir laman idx.co.id, di profil DCII, Marina memegang saham perusahaan ini sebesar 22,51 persen, tertinggi kedua setelah Otto.
Baca juga: Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya, Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com